Ulfa, Amelia (2003) Penerapan Asas In Flagrante Delicto dalam menyelesaikan perceraian dengan alasan zina: Perspektif Hakim di Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
99210126.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Perceraian merupakan penghapusan perkawinan dengan putusan hakim atas tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan alasan perceraian seperti yang disebutkan dalam pasal 19 PP No. 9 tahun 1975. Adalah ketika salah satu pihak berbuat zina apabila zina dijadikan alasan perceraian maka dalam pemeriksaannya, pihak yang mengajukan permohonan cerai diberikan beban wajib membuktikan dengan bukti saksi. Hal ini dimaksud supaya kesaksian tersebut mempunyai makna atau nilai kekuatan pembuktian. Dan saksi harus benar-benar menyaksikan perisiwa zina yang dilakukan terdakwa berada dalam keadaan tertangkap basah (in flagrante delicto). Asas ini dalam perkara yang menyangkut perceraian, pada umumnya dipegang secara teguh dalam praktek peradilan.
Pada kenyataannya menurut beberapa hakim di Pengadilan Agama Kabupaten Malang, asas in flagrante delicto sulit diterapkan apalagi jika itu harus sesuai dengan bukti saksi menurut hukum Islam seperti yang terkandung dalam pasal 87 ayat 1 UU No 7 tahun 1989. Untuk mengetahui bagaimana penerapan bukti saksi dalam menyelesaikan perceraian dengan alasan zina dan upaya apa yang di tempuh oleh hakim dalam penyelesaiannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui cara penerapan bukti saksi (inflagrante delicto) serta upaya hakim dalam menyelesaikan perceraian dengan alasan zina.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapat dari beberapa hakim dalam melaksanakan asas in flagrante delicto pada penyelesaian perkara perceraian dengan alasan zina. Hal ini dilihat pada ; 1) Hakim yang menyatakan asas tersebut tidak perlu diterapkan sesuai dengan hukum Islam dalam penyelesaian perkara perceraian dengan alasan zina karena asas itu tepat jika diterapkan dalam menyelesaikan hal zina. 2) Hakim yang mengatakan harus menerapkan asas tersebut agar orang tidak mudah menuduh orang lain berbuat zina. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh hakim ketika asas ini sulit diterapkan sementara pihak pemohon memaksa ingin bercerai, cara yang dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya keretakan dalam rumah tangga dengan disertai adanya perselisihan dan pertengkaran terus menerus.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Tamrin, Dahlan |
Keywords: | In Flagrante Delicto; Perceraian dengan Alasan Zina |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 09:56 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 09:56 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/59754 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |