Efektifitas eksekusi sita jaminan (Conservatoir Beslag) di Pengadilan Agama Malang

ABSTRAK

Sita jaminan merupakan tindakan persiapan untuk menjamin dapat dilaksanakannya putusan pengadilan dalam perkara perdata di kemudian hari. Undang-undang nomor 7 tahun 1989 dan KHI memberikan wewenang pada Pengadilan Agama untuk melaksanakan sita jaminan seperti yang ditentukan dalam pasal 227 jo. pasal 197 H IR atau pasal 261 jo. pasal 206 Rbg.

Permasalahan yang peneliti ajukan dalam skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan sita jaminan di Pengadilan Agama Malang dan solusi apa saja yang dilakukan terhadap hambatan-hambatan dalam pelaksanaan sita jaminan tersebut. Permasalahan tersebut sekaligus sebagai tujuan dalam penelitian. Metode penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pola pendekatan yuridis sosiologis.

Data penelitian yang dikumpulkan berupa data primer maupun sekunder dengan tehnik pengumpulan data secara interview, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif yang dilengkapi dengan proses editing untuk melengkapi data-data secara maksimal.

Eksekusi sita jaminan selama kurun waktu 1999-2002 berjumlah 9 perkara. Proses pengajuan menjadi satu dalam gugatan pokok. Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan sita jaminan di Pengadilan Agama Malang telah berjalan dengan lancar. Adapun hambatan yang ditemui seperti: pihak kelurahan kurang respek terhadap eksekusi objek sita di daerahnya, pembengkakan biaya eksekusi dari yang dianggarkan dan kurang kerja sama pihak yang tereksekusi dengan petugas juru sita. Solusi terhadap kendala tersebut adalah koordinasi dengan pihak kelurahan, perhitungan secara cermat dengan survey terlebih dahulu pada objek sita jaminan dan pendekatan (psikologis) terhadap pihak tergugat dalam penyerahan objek sita jaminan.