Monitoring urban heat island berbasis Internet Of Things

INDONESIA:

Urban Heat Island (UHI) merupakan fenomena kenaikan suhu di perkotaan yang dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring UHI berbasis Internet of Things menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler dan sensor-sensor seperti DHT22, anemometer, LDR, serta GPS pada modul SIM808. Metode penelitian melibatkan pemasangan perangkat tersebut di beberapa lokasi untuk mengumpulkan data suhu, kelembaban, kecepatan angin, intensitas cahaya, dan koordinat geografis. Arduino Uno berfungsi sebagai pusat pengontrol dan pengumpul data, sedangkan GPS pada modul SIM808 memberikan informasi lokasi yang akurat. Data yang didapat dari setiap sensor tersebut dikirim ke server thingspeak melalui koneksi internet dengan bantuan modul esp-01, sehingga memungkinkan pemantauan secara real-time. Proses pengiriman data ini memungkinkan perbandingan antara beberapa lokasi untuk menentukan daerah yang memiliki tingkat UHI tertinggi. Berdasarkan penelitianmonitoring urban heat island berbasis Internet of Things, sistem berhasil dirancang dengan menggunakan arduino uno sebagai mikrokontroler. Perangkat keras dan lunak dioptimalkan untuk menerima input data dari sensor, mengolahnya, dan mengirimkannya ke database thingspeak melalui Esp-01. Informasi mengenai kecepatan angin, cahaya, kelembaban, dan suhu urban heat island secara real-time ditampilkan di server thingspeak, serta dapat diakses melalui aplikasi mobile terhubung ke database tersebut. Uji coba dilakukan di Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan penempatan alat pada empat titik kelurahan dan pada empat waktu yang berbeda (pagi, siang, sore, dan malam) secara bersamaan untuk memahami variasi urban heat island. Hasil menunjukkan nilai urban heat island berada pada tingkat 1 karena memiliki nilai UHI <0, sehingga dapat di identifikasi bahwa 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Blimbing terkena fenomena urban heat island.

INGGRIS:

Urban Heat Island (UHI) is a phenomenon of rising temperatures in urban areas that can have negative impacts on the environment and public health. This study aims to develop an IoT-based UHI monitoring system using an Arduino Uno microcontroller and sensors such as DHT22, anemometer, LDR, and GPS on a SIM808 module. The research method involved installing these devices at several locations to collect data on temperature, humidity, wind speed, light intensity, and geographic coordinates. The Arduino Uno serves as the central controller and data collector, while the GPS on the SIM808 module provides accurate location information. The data obtained from each sensor is sent to the Thingspeak server via an internet connection with the help of the esp01 module, allowing real-time monitoring. This data transmission process allows comparison between multiple locations to determine which areas have the highest UHI levels. Based on the research on IoT-based urban heat island monitoring, the system was successfully designed using an Arduino Uno as the microcontroller. The hardware and software were optimized to receive input data from sensors, process it, and send it to the Thingspeak database via Esp01. Information on wind speed, light, humidity, and urban heat island temperature in real time is displayed on the Thingspeak server and can be accessed through a mobile app connected to the database. The trial was conducted in the Blimbing District, Malang City, with the placement of devices at four sub-district points and at four different times (morning, afternoon, evening, and night) simultaneously to understand the variation of urban heat island. The results showed that the urban heat island value was at level 1 because it had a UHI value <0, so it can be identified that 4 sub-districts in the Blimbing District are affected by the urban heat island phenomenon.