Pemberian nafkah ،iddah di Desa Tajinan Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang

ABSTRAK

Nafkah ،iddah adalah nafkah yang diberikan suami kepada istrinya ketika masa ،iddah berlangsung. Isteri yang telah ditalak raj,i, masih berhak menerima dari suami yang mentalaknya itu nafkah secara utuh dan lengkap selama masa ،iddah, baik makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Akan tetapi ada sebagian para mantan suami yang tidak melaksanakan nafkah ،iddah tersebut secara utuh. Hal ini sebagaiman yang terjadi di Desa Tajinan Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Dimana para manta suami tidak dapat melaksanakan nafkah ،iddah sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pemberian nafkah ،iddah bagi para janda oleh mantan suami serta bagaimana peran janda dalam memberikan nafkah keluarga setelah perceraian yang terjadi di Desa Tajinan Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data penelitian yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengolahan data yaitu editting, classifying, verifying, sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan on going analisys

Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa para mantan suami tidak dapat memberikan nafkah ‘iddah secara utuh sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak ketika proses perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Sehingga para janda hanya memperoleh sebagian dari nafkah ‘iddah yang telah disepakati dan tidak memperoleh sisa pemberiannya. Hal ini disebabkan para mantan suami mengalami kesulitan dalam memenuhinya. Sedangkan pemenuhan nafkah keluarga, para janda mencarinya dengan bekerja keras tanpa ada bantuan dari para mantan suami. Sehingga para janda telah hidup mandiri.