Fuadi, Emal Hudan (2003) Perbandingan antara Al-Furudh Al-Muqaddarah dalam Hukum Waris Islam dan bagian mutlak (Legitieme Portie) dalam Hukum Waris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
98210386.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Apabila ada peristiwa hukum, yaitu meninggalnya seseorang dengan akibat keluarga dekatnya kehilangan seseorang yang mungkin sangat dicintai sekaligus menimbulkan pula akibat hukum, yaitu tentang bagaimana caranya kelanjutan pengurusan hak-hak kewajiban seseorang yang telah meninggal dunia itu. Penyelesaian dan pengurusan hak dan kewajiban seseorang sebagai akibat adanya peristiwa hukum karena meninggalnya seseorang diatur oleh hukum kewarisan.
Di Indonesia, masih terdapat beberapa macam hukum waris yang bisa digunakan oleh masyarakat sebagai obyek hukum, untuk melaksanakan pembagian waris setelah meninggalnya pewaris. Hukum-hukum tersebut terangkum dalam hukum adat, hukum Islam, dan hukum perdata. Dari beberapa hukum tersebut, tentunya terdapat beberapa perbedaan ataupun persamaan antara satu dengan yang lain, yang bisa menjadi ciri dari sistem kewarisan yang ada di dalamnya.
Selama ini, masyarakat belum begitu memahami ciri-ciri yang menjadi karakter dari hukum kewarisan yang ada di Indonesia. Mereka cenderung tidak mempermasalahkan hukum apa yang mereka pakai dalam proses pembagian waris. Terutama yang termasuk dalam hukum perdata yang dianggap sebagai hukum positif dan hukum Islam yang mewakili mayoritas penduduk Indonesia.
Berangkat dari semua itu, penelitian ini ditujukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang karakteristik dari hukum waris perdata dan hukum waris Islam, dipandang dari perhitungan bagian mutlak yang diterima. Dalam hukum Islam bagian yang telah ditentukan besar kecilnya dalam syari'at disebut sebagai al-furudh al-muqaddarah, sedangkan dalam hukum perdata disebut sebagai legitieme portie. Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, a) Bagaimana al-furudh al-muqadaarah dalam hukum waris Islam dan legitieme portie dalam KUH Perdata. b) Bagaimana perbandingan keduanya berkaitan dengan perbedaan dan persamaan. c) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persamaan dan perbedaan tersebut.
Oleh karena penelitian ini lebih menekankan pada konstruksi pemikiran dengan meletakkan pada sumber normatif, filosofis dan metodologis, maka metode yang digunakan adalah metode library research, yakni berdasarkan hasil studi terhadap beberapa bahan pustaka yang relevan baik berupa buku, artikel, jurnal, maupun makalah yang terkait dengan persoalan di atas. Dalam metode analisa menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Dan sebagai hasil dari penelitian ini, dapat dilihat persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam hukum kewarisan Islam dan perdata, terutama pada bagian mutlak atau bagian tertentu berkaitan dengan konsep, bagian-bagian dari anak perempuan, ayah dan ibu, serta faktor-faktor yang melatarbelakangi adanya perbedaan dan persamaan tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Fadil, Fadil |
Keywords: | al-furudh al-muqaddarah; hukum waris Islam; legitieme portie; kitab undang-undang hukum perdata |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 27 Dec 2023 08:04 |
Last Modified: | 27 Dec 2023 08:04 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/59114 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |