Rahim, Abdul (2003) Ijma' sebagai salah satu Media Legitimasi hasil Ijtihad. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
98210383.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Mengingat pesatnya kemajuan teknologi informasi maupun perubahan sosia1 yang begitu cepat yang pada akhirnya akan menimbulkan problem hukum yang secepatnya harus mendapatkan putusan hukumnya, maka dari itu harus ada metode yang tepat serta mempunyai validitas yang tinggi sebagai bukti pengakuan terhadap produk keputusan tersebut.
Ushul Fiqh secara substansial telah ada sebelum datangnya periode imara-imam madhab, tetapi melalui peran imam ini, khususnya as-Syafii, ushul fiqh diartikulasikan kedalam sebuah kelompok pengetahuan koheren. Bahkan sebelum as-Syafi'i, telah ada metode yang dipergunakan sebagaimana kita mengetahui imam Abu Hanifah memakai metode istihsan dalam mengistinbathkan suatu hukum, imam Malik dikenal dengan dengan ijma masyarakat Madinah.
Konsep ijma' yang merupakan sumber hukum ketiga setelah al-Qur'an dan as-Sunnah merupkan metode yang kuat dan mempunyai validitas tinggi karena merupakan produk bersama para mujtahid yang ada, namun pada kenyataannya konsep ijma' tidak mudah untuk diapliksikan. Status yang tinggi yang diberikan kepada ijma' menuntut bahwa hanya konsensus mutlak dan universal sajalah yang memenuhi syarat, yang pada akhirnya berdampak terhadap mandeknya proses ijma', sekaligus ada pengaruh dari anggapan bahwa ijtihad telah tertutup.
Definisi klasik dan syarat-syarat yang di dicetuskan oleh para ulama' terdahulu tidak mau menerima gagasan relatifitas atau meluasnya ketidaksepakatan dalam dirinya. Keharusan konsensus sacara mutlak merupakan suatu hal yang tidak realistis karena ikhtilaf individual fuqaha' merupakan manifestasi yamg berbeda tentang satu kehendak Tuhan, dan dapat dianggap sebagai satu kesatuan yang utuh.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode library research (penelitian kepustakaan) dengan memakai tehnik contens analisis. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwasanya definisi ijma' yang telah ditetapkan oleh para Ulama' terdahulu telah menutup kemangkinan terjadinya ijma' pada kondisi sekarang maupun yang akan datang. Persyaratan yang sangat sulit tersebut hanya dapat terpenuhi pada zaman shahabat karena tempat berdomisili mereka dan kasus yang mereka hadapi sama. Sedangkan pada kondisi sekarang setiap daerah mempunyai problemnya masing-masing, maka dari itu perlu pendefinisian ulang terhadap konsep ijma' sehingga ijma' yang mempunyai nilai keabsahan lebih tinggi daripada metode-metode yang lain dapat implementasikan pada kondisi sekarang ini.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Isroqunnajah, Isroqunnajah |
Keywords: | ijma'; legitimasi; ijtihad |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 27 Dec 2023 08:04 |
Last Modified: | 27 Dec 2023 08:04 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/59111 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |