Analisis pendapatan industri kecil penyamakan kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan

ABSTRAK

Industri kecil dalam perekonomian sangatlah berperan yaitu sebagai lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan. Industri kecil juga merupakan suatu industri yang padat karya. Terkait dengan pendapatan, industri kecil tetap eksis walau terjadi krisis moneter bahkan para pemikir ekonomi semangat menggalakkan ekonomi wong cilik dengan menghidupkan industri kecil di pedesaan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : (1) Seberapa besar tingkat penerimaan rata-rata pada industri kecil penyamakan kulit di desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan, (2) Seberapa besar tingkat biaya/ongkos produksi rata-rata pada industri kecil penyamakan kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan dan (3) Seberapa besar tingkat pendapatan rata-rata pada industri kecil penyamakan kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha industri kecil penyamakan kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan. Karena jumlah pengusaha terdiri dari 20 orang maka oleh peneliti dalam pengambilan sampel diambil semuanya, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi. Instrumen yang digunakan berupa angket. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan rumus pendapatan yaitu 71 = TR - TC.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Penerimaan rata-rata industri kecil penyamakan kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan sebesar Rp 58.619.630,00. (2) Biaya/ongkos rata-rata industri kecil penyamakan kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan sebesar Rp 53.267.075,00 dan (3) Pendapatan rata-rata industri kecil penyamakan kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan adalah Rp 5.352,567,00. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan, antara lain : (1) Pemerintah (Dinas Perindustrian setempat) hendaknya selalu dekat dan bekerja sama dalam upaya memberikan bimbingan dan penyuluhan (2) Sektor ini hendaknya cukup mendapat bantuan maupun perhatian sepenuhnya dari pihak pemerintah, lembaga perbankan maupun pihak swasta terutama dalam hal skill dan permodalan yang sampai saat ini masih menjadi kendala.