Shampton, Achmad (2002) Otentisitas Umar Ibn Khattab sebagai Mujtahid Bi Al Ra'y. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
97250425.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Umar Ibn Khattab adalah seorang sahabat yang diakui kehebatannya. Kemampuannya membangun sebuah negara diakui tidak saja orang Islam, Islamolog non muslim pun mengakuinya.
Dibalik kehebatannya ini, Umar Ibn Khattab adalah sosok yang keras dalam membela apa yang dianggapnya benar. Hingga gelar al faruq orang yang mampu memisahkan antara yang benar dan batil secara tegas, disandangnya.
Namun disisi lain, Umar Ibn Khattab juga merupakan sosok yang sangat kontroversial. Kecerdasannya dalam memahami al Qur'an dan al Hadits membuat banyak orang salah sangka Keputusan hukum yang ditetapkannya seringkali 'secara sepintas lalu' disalahartikan oleh banyak ilmuwan muslim. Bahkan Joseph Scacht dalam bukunya Origins of Muhammedan Jurisprudence menyimpulkan dari banyak keputusan Umar ini, bahwa generasi muslim dimasa lampau tidak terikat oleh apa yang di kemudian hari dinamakan nas kata yang mengandung makna baku.
Umar Ibn Khattab sering dituduh melanggar aturan yang tertuang dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Namun disisi lain Umar Ibn Khattab juga dikenal orang yang sangat patuh pada teks al-Qur'an dan al-Hadits. Dari keputusan Umar yang dianggap menyeleweng ini, ia mendapat gelar perintis ijtihad bi al ra 'y.
Berdasar dari silang pendapat ini, penulis tertarik untuk membahas dan meneliti produk hukum yang diputuskan Umar dengan menggunakan tolok ukur metodologi pengambilan hukum dari ahl al ra'y dan ahl al hadits. Ahl al ray sendiri teryata terbagi menjadi dua yaitu ahl al ra'y pada generasi awal dan ahl al-ra'y generasi kedua. Adapun ahl al ra'y generasi awal metodologi pengambilan hukumnya tidak jauh berbeda dengan ahl al Hadits, mereka berbeda pandang atas kehujjahan Hadits dloif. Namun keduanya sepakat bahwa ray adalah sumber hukum setelah al Qur'an dan al Hadits. Bagi ahl al ra'y generasi kedua, mereka lebih mementingkan maslahah diatas segalanya, al Qur'an dan al Hadits sekalipun sebagaimana pendapat Najmuddin at Tufi.
Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif verifikatif, ditemukan beberapa data pada ijtihad-ijtihad Umar yang biasanya digunakan sebagai dalil untuk mengklaim Umar sebagai ahl al ra'y, ternyata tidak dijumpai adanya data-data yang kuat yang menunjukkan penyimpangan atas al Qur'an dan al Hadits oleh Umar. Semua ijtihad Umar tersebut yang dibahas dalam skripsi ini, ternyata memiliki dasar-dasar hukum dari keduanya. Namun skripsi ini hanyalah perangsang bagi penelitian yang lebih mendalam tentang keberadaan Umar sebagai Mujtahid bi al Ra'y. Karena bagaimanapun kekuatan akurasi data yang disampaikan disini, namun tetap saja terlalu tergesa untuk memutuskan bahwa Umar adalah Mujtahid bi al Ra'y atau bukan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Isroqunnajah, Isroqunnajah |
Keywords: | otentisitas umar ibn khattab; mujtahid bi al-ra'y |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 12 Dec 2023 13:59 |
Last Modified: | 12 Dec 2023 13:59 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58661 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |