Pola Pikir Rasional dalam Kompilasi Hukum Islam: Studi bidang Hukum Perkawinan

ABSTRAK

Hukum Islam diformulasikan sebagai sekumpulan aturan keagamaan yang mengatur perilaku kehidupan kaum muslimin dalam segala aspeknya baik yang bersifat individual maupun kolektif. Sebagai suatu sistem hukum yang didasarkan pada ajaran agama, maka hukum Islam bersumber dari wahyu Tuhan. Namun, sebagaimana sudah kita maklumi bahwa wahyu tersebut hanya turun selama masa tasyri', yakni sekitar dua dasawarsa, tepatnya sampai Rasulullah wafat pada tahun 632 M. itu berarti sejak sepeninggal beliau sampai sekarang al-Qur'an tidak pernah turun lagi, dengan demikian apa yang telah diturunkan Allah lima belas abad silam itu tak pernah berubah, apalagi bertambah, juga tak pernah mengalami revisi. Sementara itu, masyarakat atau umat senantiasa berubah dan berkembang. Bahkan laju perkembangannya, terutama di zaman modem ini terasa sangat cepat dalam berbagai bidang, baik fisik material maupun mental spiritual.

Kondisi seperti tersebut di atas telah mendorong umat Islam menggunakan rasionya untuk mengkaji ulang, apakah solusi yang telah diberikan pada waktu itu masih relevan untuk diaplikasikan pada zaman kita sekarang. Pengkajian kembali tersebut antara lain dilakukan dengan melihat aspek kemaslahatan dari satu ketentuan hukum. Umat Islam Indonesia merespon perubahan zaman dan perbedaan kondisi sosial tersebut dengan memunculkan suatu produk hukum yang dikenal dengan Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian berdasarkan yang telah penulis uraikan di atas permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini ada1ah pola pikir rasional da1am Kompilasi Hukum Islam dengan mengambil studi bidang hukum perkawinan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pola pikir rasionaJ dalam Kompilasi Hukum Islam khususnya bidang hukum perkawinan.

Guna dicapainya hasil yang diharapkan, metode penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Penulis mengambil sumber data dari buku Kompilasi Hukum Islam terbitan Direktorat Jenderal Pembinaan Agama Islam Proyek Penyuluhan Hukum Agama Departemen Agama Jakarta. Data-data di atas penulis sajikan secara deskriptif dan penulis analisa dengan metode analisis verifikatif.

Pembahasan dalam skripsi ini tidak terlepas dari studi kepustakaan yang menjelaskan tentang permasalahan yang berkaitan dengan pola pikir rasional dalam Kompilasi Hukum Islam. Data dari hasil penelitian dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut, yaitu tentang pembatasan umur minimal perkawinan, pencatatan perkawinan, poligini dan prosedur perceraian.

Data-data di atas selanjutnya penulis analisa dengan melihat aspek kemanfaatan dari suatu ketentuan hukum atau maslahahnya yang juga mencakup sad al-Dzari'ah atau pencegahan terhadap kemadharatan. Dari analisa tersebut terlihat bahwa, Kompilasi Hukum Islam dalam rumusan hukumnya telah memasukkan pertimbangan-pertimbangan rasional yang berpijak pada kerangka kemaslahatan yang mendasari ditetapkannya suatu ketentuan hukum. Kesemuanya dapat dijadikan indikasi bahwa rumusan hukum dalam Kompilasi Hukum Islam sudah diusahakan supaya sejalan dan selaras dengan pertumbuhan dan perkembangan serta kondisi sosial masyarakat Indonesia. Dalam hal ini usaha-usaha untuk menyelaraskan hukum Islam dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia melalui pendekatan kemaslahatan seperti yang telah terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam perlu untuk dikembangkan dimasa yang akan datang, tentu saja hal ini juga harus tetap mempertimbangkan aspek transendental dari hukum Islam.