Analisis Quality Control (pengawasan kualitas) pada produk jadi guna mencapai standar kualitas pada PT. Karya Mandiri Kandangan Kediri

ABSTRAK

Kualitas merupakan salah satu faktor yang mempengaiuhi suatu produk untuk bersaing dengan produk sejenis dan perusahaan lainnya. Setiap perusahaan berusaha agar biaya produksinya dapat ditekan seminimal mungkin dengan harapan memperoleh laba yang optimal, maka beberapa hal ١>ang perlu diperhatikan dalam pengawasan kualitas antara lain: Tenaga kerja yang l?enar٠benar menguasai proses produksinya, bahan baku yang digunakan, metode proses produksinya dan pengawsan mutu itu sendiri, karena dimana para konsumen sebagai pengguna produk pada masyarakat modem semakin selektif. Hal ini akhirnya menuntut perusahaan untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan selera dan kepuasan masyarakat.

Permasalahan yang ada adalah bagaimana palaksanaan pengawsan kualitas yang dijalankan perusahaan dalam menjaga mutu produksinya, faktor apa saja yang dihadapi perusahaan dan bagaimana hubungan antara biaya pengawasan kualitas dengan kualitas produk. Dan penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengawasan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan dan untuk mengetahuai penyimpangan yang terjadi dalan perusahaan, serta untuk mengetahui pengaruh biaya pengawas dengan tercapainya standar kualitas yang di tetapkan perusahaan.

Adapun tehnik pengumpulan data yang kami gunakan yaitu dengan cara Interview yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada bagian-bagian tertentu untuk mengetahui lebih dekat tata kerja dalam perusahaan tersebut, dan yang terakhir yaitu dengan cara dokumentasi yaitu dengan cara melihat dokumen-dokumen/arsip perusahaan.

Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pengawasan kualitas kurang baik karena faktor tenaga kerja yang kurang memenuhi standar SDM dan kurangnya tenaga pengawas mutu proses produksi, karena dalam perusahaan ini hanya ada satu pengawas yang sekaligus merangkap sebagai pimpinan perusahaan, sehingga perusahaan ini sering mengalami kerusakan produk dan tidak dapat mencapai standar yang telah ditetapkan.

Dan apabila perusahaan menambah pengawas bagian mutu, maka akan menambah biaya sehingga penambahan biaya tenaga pengawas akan berpengaruh terhadap prosentase kerusakan, yang artinya apabila perusahaan menambah biaya tenaga pengawas maka kerusakan yang terjadi akan menurun Seperti yang terlihat dari hasil analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,906. hal ini menunjukkan hubungan yang berlawana arah, yang berarti apabiala biaya tenaga pengawas mutu mengalami penurunan maka standar kualitas yang diukur dengan prosentase kerusakan akan meningkat