Tajudin, Ahmad (2002) Perlindungan atas tindak kekerasan terhadap anak dalam Perspektif Konvensi Hak-Hak Anak (KHA) dan Hukum Islam: Studi Komparatif. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
97250081.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Anak adalah penerus bangsa, jika anak baik maka baik pula negara. Tindak kekerasan terhadap anak adalah mimpi buruk bagi anak yang terkadang terus membekas dalam pikirannya, dan siapapun anak bisa menjadi korban tindak kekerasan tanpa terhindarkan, baik dari golongan kaya, miskin dan sebagainya.
Kekerasan terhadap anak kerap terjadi dimanapun tempat tempatnya baik di rumah ataupun di luar rumah yang lebih populer di kenal dengan kekerasan domestik dan kekerasan publik. Adapun bentuknya kekerasan terhadap anak bermacam-macam, mulai di pukul, di tendang, di perkosa, di bentak dengan kata-kata kotor dan lain sebagainya yang di bagi menjadi tiga jenis kekerasan yaitu : kekerasan fisik, seksual dan mental.
KHA sebuah produk hukum PBB yang telah di ratifikasi oleh banyak negara termasuk Indonesia, sebagai angggota PPB mempunyai tujuan dan fungsi untuk melindungi anak dari tumbuh kembangnya yang menuntut terpenuhinya hak-hak anak secara wajar, baik hak kelangsungan hidupnya, hak-hak atas perlindungan, hak tumbuh kembang dan hak berpartisipasi. Begitu juga bukum Islam yang ada sejak Islam itu datang, banyak mengatur atau membahas tentang anak bertujuan dan berfungsi melindungi anak, bukan saja perlindungan dunia tapi ahkirat.
Perbedaan KHA dan hukum Islam dalam hal melindungai anak hanya pada butiran perincian dan landasan berpikir, kerena dalam KHA juga ada nilai-nilai Islam. Penggunaan KHA dan hukum Islam dalam penerapannya sehari-hari dalam melindungi anak sangat di perlukan selagi hal itu baik bagi anak.
Pemukulan anak dalam Islam, ketika anak diperintah untuk shalat, jika tidak mau mengerjakannya pada usia 10 tahun di perbolehkan, dan menjadi sebuah problem bagi upaya perlindungan anak, disamping masih terkait dengan budaya-budaya sebagian masyarakat yang mendukung terjadinya pemukulan terhadap anak.
Ada sebagian golongan menganggap itu sebuah kewajaran orang tua memukul anak dalam rangka mendisplinkan anak. Ada sebagian lagi menganggap pemukulan anak dengan alasan apap un tidak di benarkan dan menganggap sebuah kekerasan. Perlindungan anak terhadap tindak kekerasan merupakan problem kita bersama, orang tua, keluarga, pendidik, masyarakat, dan bangsa untuk sama-sama melindungi anak terhadap perkembangannya dari hal-hal yang membahayakan jiwanya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Ch, Mufidah |
Keywords: | Perlindungan tindak kekerasan terhadap anak; Konvensi Hak Anak (KHA); Hukum Islam |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 11 Dec 2023 14:28 |
Last Modified: | 11 Dec 2023 14:28 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58603 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |