Hukum Perkawinan Adat ditinjau dari sudut Hukum Islam: Studi kasus di Daerah Samin Desa Jipang Kecamatan Cepu Kabupaten Blora

ABSTRAK

Hukurn perkawinan adat Samin mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat, kekuatan mengikatnya tergantung kepada masyarakat (bagian masyarakat) yang mendukungnya, terutama berpangkal tolak pada perasaan keadilannya. Walaupun dipelihara terus menerus yang akhirya akan mewujudkan kepastian hukum. Dan suatu kepastian akan dapat dihasilkan oleh kaedah-kaedah yang mempunyai kekuatan mengikat yang lebih kuat, yang mengatur tata kehidupan masa sekarang dan masa-masa mendatang, kecuali diperlukan kaedah-kaedah yang menetapkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warga-warga masyarakat yang apabila diperkuat dengan sanksi-sanksi jika terdapat pelanggaran.

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui atau menentukan jawaban masalah diatas yaitu:
1. Untuk mengetahui peraturan perkawinan adat di daerah Samin yang hidup di dalam masyarakat tersebut dapat diakui sebagai suatu hukum.
2. Untuk mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan dalam mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan hukum perkawinan Islam di dalam masyarakat Samin di desa Jipang tersebut.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan perkawinan di daerah Samin menurut hukum adat masyarakat Samin di desa Jipang dan pelaksanaan perkawinan menurut hukum Islam.

Metode pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, metode observasi, metode dokumenter. Atas dasar itulah penulis melakukan penelitian dengan bentuk study kasus lapangan dengan berpedoman pada berbagai metode yakni; deduksi, induksi, komparasi dan dokumenter. Dan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan perspektif dengan melalui penggunaan konsep-konsep yang bersumber dari petunjuk ajaran Islam, disamping itu penulis menganalisis penelitiannya juga menggunakan filosofis pendidikan Islam.

Adapun langkah tersebut diatas didasari oleh pertimbangan bahwa ajaran Islam yang kita yakini, cukup mengandung petunjuk tentang berbagai fenomena kehidupan. Dengan berpegang pada pedoman ajaran agama, bukan saja telah memenuhi konsistensi sikap hidup beragama, tetapi juga sekalilgus menjamin arah pemecahan masalah yang benar. Dengan demikian apa yang menjadi problema diatas dapat dipecahkan apabila mau kembali kepada sistem pendidikan dari Minhaj ilahi (Al-Qur'an) dan juga telah diaplikasikan oleh Nabi (As-Sunah). Jadi semua itu akan memberikan sumbangan besar terhadap pencapaian pendidikan di masa depan.