Inventarisasi tumbuhan paku di wana wisata Coban Trisula Ngadas Kabupaten Malang

ABSTRAK

Potensi yang paling menonjol dari Coban Trisula adalah dibidang pariwisata, dengan potensi pariwisata yang dimiliki Coban Trisula, maka obyek tersebut sangat mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai salah satu aset wisata pemerintah daerah, sehingga tidak dapat dihindari adanya pembangunan untuk kepentingan wisata alam yang nantinya dapat dikunjungi oleh masyarakat luas.

Pembangunan dan pengembangan merupakan masalah tersendiri bagi kelestarian biodiversitas dan keseimbangan ekologi di dalamnya, keanekaragaman hayati termasuk tumbuhan paku sebagai salah satu bagian dari biodiversitas dan aset kekayaan dunia flora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku, tumbuhan paku yang dominan dan pola penyebaran tumbuhan paku yang terdapat di Coban Trisula Ngadas.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif dan dokumentatif yang mengungkap keanekaragaman jenis tumbuhan paku di Wana Wisata Coban Trisula Ngadas Kabupaten Malang, yang dilakukan pada bulan Februari ٠ Maret 2007. Obyek dalam penelitian ini adalah semua jenis tumbuhan paku yang habitatnya terestrial dan terdapat di Wana Wisata Coban Trisula Ngadas. Pengambilan sampel menggunakan metode plot acak, dengan petak berukuran 7x7 m2 sebanyak 30 petak. Data yang diperoleh diharapakan akan berupa jenis-jenis tumbuhan paku, frekuensi, kerapatan, dominansi, Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks Penyebaran tumbuhan paku.

Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan paku yang ditemukan sebanyak 19 spesies yang terdiri dari enam suku dan terkelompok dalam delapan genus, nilai INP tertinggi pada Thelypteris Sp.2 dengan indeks nilai sebesar 46,3 %,yang di jumlahkan dari nilai Frekuensi relatif (FR) sebesar 10,5%, nilai Kerapatan relatif (KR) sebesar 11,3%, nilai Dominansi relatif (DR) sebesar 24,3%. Selanjutnya nilai INP di bawah Thelypteris Sp.2 adalah pada Thelypteris Sp.l dengan indeks nilai sebesar 42,6 %, Thelypteris Sp.3 dengan indeks nilai sebesar 34,6 %, dan Indeks Nilai Penting (INP) terendah diperoleh oleh spesies Adiantum Sp.l dengan indeks nilai sebesar 4,8 %.

Melalui perhitungan Indeks Morisita diketahui bahwa semua tumbuhan paku memiliki Indeks dispersion yang lebih besar dari 1, maka dapat dikatakan bahwa pola penyebaran semua tumbuhan paku mengelompok atau Clumped.