Penerapan Quantum Teaching pada Taman Pendidkan Al-Qur'an di TKQ/TPQ Nasyatul Falah PP. Bahrul Ulum Tajinan Kabupaten Malang

ABSTRAK

Taman Pendidikan Ai-Qur'an (TKQ/TPQ) merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal sebagai bagian dari pendidikan agama, memiliki arti strategis dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya dalam rangka penanaman nilai-nilai iman dan taqwa. Namun kenyataan yang ada sekarang terhadap Taman Pendidikan AL-Quran perlu adanya perhatian khusus terhadap kualitas pendidikan khususnya terhadap sistem pendidikan yang digunakan baik menyangkut kurikulum, materi, metode maupun evaluasi. Salah satu cara untuk mencapai tujuan dalam belajar mengajar diperlukan adanya pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pendekatan Quantum merupakan salah satu pendekatan yang telah dipergunakan oleh sekian lembaga pendidikan dalam proses belajar dengan hasil yang memuaskan karena menitik beratkan pada pembiasaan belajar yang nyaman dan menyenangkan.

Berpijak pada permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul "Penerapan Quantum Teaching Pada Taman Pendidikan A!-Qur'an di TKQ/TPQ Nasyatul Falah pp. Bahrul Ulum Tajinan Malang". Permasalahan yang akan diangkat pada penelitian adalah (1) Penerapan Quantum Teaching pada Taman Pendidikan A!-Qur'an (2) Quantum Teaching dalam perspektif pendidikan Islam (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan Quantum Teaching pada Taman Pendidikan Al-Qur'an (4) Upaya mengatasi problematika dalam penerapan Quantum Teaching pada Taman Pendidikan A!"Qur'an. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui penerapan Quantum Teaching pada Taman Pendidikan Ai-Qur’an (2) Mengetahui bagaimana Quantum Teaching di dalam perspektif pendidikan Islam (3) Mengetahui faktor pendukung penghambat penerapan Quantum Teaching pada Taman Pendidikan A!-Qur'an (4) Mengetahui upaya lembaga untuk mengatasi problematika dalam penerapan Quantum Teaching pada Taman Pendidikan AlQur' an.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif diskriptif yang menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, ustadzah, santri, sedangkan objeknya adalah TKQZTPQ Nasyatul Falah pp. Bahrul Ulum Tajinan Malang. Adapun metode pengumpulan data menggunakan observasi, interview, dan dokumenter. Untuk menganalisa data digunakan diskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Quantum Teaching di TKQ/TPQ Nasyatul Falah diterapkan dalam setiap materi tambahan yang secara garis besar model pembelajaran yang digunakan adalah dengan menciptakan kelas sebagaimana menata panggung orkestra sehingga mencerminkan segalanya bertujuan, segalanya bermaksud, segalanya punya makna dengan aplikasi cara belajar yang menyenangkan melalui belajar sambil bermain, bernyanyi, bercerita dan lain-lain. Sehingga santri merasa nyaman dan lebih mudah dalam menerima pelajaran. Akan tetapi aspek-aspek yang ada dalam Quantum Teaching belum dapat diterapkan secara mumi. Adapun faktor pendukungnya antara lain (1) Landasan visi, misi, tujuan, target lembaga yang telah tersusun dengan baik dan jelas, yang kemudian diterjemahkan kedai am kurikulum dan silabus setiap mata pelajaran (2) Profesionalitas ustadzah dengan melakukan perencanaan pengajaran : materi, metode, media pembelajaran (3) Evaluasi berkala yang dilakukan segera. Ustadzah bersama pembimbing dan pengasuh (4) Lingkungan belajar baik fisik maupun emosi. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain (1) Bell tersedianya sarana prasarana berupa kantor dan dua ruang kelas yang permanent (2) Kuig lengkapnya media pembelajaran (3) Bell dilaksanakannya pelatihan Quantum Teaching. Adapun upaya yang dilakukan lembaga untuk mengatasi problematika tersebut adalah dengan mengajukan proyek proposal pembangunan, mengaktib pembayaran uang infaq, mengirimkan program praktek mengajar (studi banding) bagi pembimbing dan kepala madrasah, mengadakan pelatihan- pelatihan guna meningkatkan kualitas ustadzah.

Berdasarkan paparan di atas, maka kepala madrasah hendaknya mengadakan pelatihan Quantum Teaching, melengkapi sarana dan prasarana agar dapat diterapkan secara optimal. Sedangkan untuk ustadzah, hendaknya senantiasa meningkab profesinalitas mengajar melalui berbagai kegiatan baik berupa pelatihan maupun merubah wawasan dan pengalaman sehingga dapat memperbanyak ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk meningkab kualitas proses belajar mengajar.