Penentuan parameter Seismotektonik (b Value) dengan Metode Kuadrat Terkecil dan Likelihood maksimum dari data BMG dan USGS: Studi kasus Gempa Bumi Wilayah Sulawesi Tengah

ABSTRAK

Sulitnya mendeteksi perkiraan gempa bumi yang terjadi dibawah permukaan bumi menyebabkan banyak permasalahan yang cukup komplek, sehingga menimbulkan berbagai teori mengenai gempa bumi. Salah satu teori yang dimunculkan adalah mengenai tingkat struktur bawah permukaan dengan menggunakan metode statistik yaitu metode kuadrat terkecil dan metode likelihood maksimum.

Dari persamaan gempa bumi, Gutenberg. F. Richter membuat persamaan statistik seismologi yaitu log ٨٢ = à-bM, para ahli geofisika mengembangkan persamaan tersebut menjadi metode-metode statistik seimologi (kejadian-kejadian di dalam bumi) yang lain. Berdasarkan metode-metode yang dipakai tersebut diperoleh nilai b yang menunjukkan tingkat aktivitas gempa pada suatu wilayah.

Pada hasil penelitian diperoleh nilai b sebesar 0.68, 1.45, 0.48, dan 0.91 untuk metode kuadrat terkecil, sedangkan dengan menggunakan metode likelihood maksimum diperoleh nilai b sebesar 0.87, 1.23, 0.64 dan 0.69. Berdasarkan Kagan dan Jakson, nilai b tinggi jika harga b >0.7, sehingga dapat diperkirakan bahwa Wilayah Sulawesi Tengah memiliki seismotektonik yang tinggi.