Pengembangan modul energi listrik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas IV di SDN Kersikan 1 Bangil Kabupaten Pasuruan

INDONESIA:

Mata pelajaran IPAS merupakan mata pelajaran baru dalam kurikulum merdeka yang merupakan hasil dari penggabungan dua mata pelajaran yaitu mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS). Salah satu materi yang dipelajari dalam mata pelajaran IPAS adalah sumber energi dimana salah satu materi tersebut membahas tentang energi listrik. Sering ditemukan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan hanya menerapkan metode ceramah saja tanpa media pendukung yang dapat menunjang pengetahuan peserta didik agar dapat lebih luas dan memahami apa yang disampaikan. Pembelajaran dalam mata pelajaran ini sudah seharusnya tidak hanya menggunakan metode lama yaitu dengan metode ceramah saja. Akan tetapi dalam mata pelajaran ini membutuhkan suatu media sebagai penunjang pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik dan bermakna dalam kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan prosedur pengembangan modul energi listrik, mengetahui kevalidan dan kepraktisan modul energi listrik, dan untuk mengetahui apakah modul energi listrik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research and development dengan menggunakan model ADDIE (analyze, design, development, implementasion, evaluation). Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah peserta didik kelas IV dengan jumlah 22 anak di SDN Kersikan 1 Bangil. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa modul energi listrik dengan kriteria sangat valid dan praktis. Validasi yang telah dilakukan dari tiga orang ahli mendapatkan nilai 95,8 dari ahli materi, 87,5 dari ahli media, dan 95,2 dari praktisi pembelajaran dimana semua nilai tersebut masuk kedalam kategori sangat valid. Sedangkan dari respon peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 87,5% yang termasuk kategori sangat praktis dan hasil postest yang mendapatkan nilai rerata 83,8 yang menunjukkan peningkatan dari hasil pretest yang hanya mendapat nilai rerata 67,1. Dari data yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa modul energi listrik ini valid dan praktis serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

ENGLISH:

Science subjects are new subjects in the independent curriculum which is the result of combining two subjects, namely natural sciences (IPA) and social sciences (IPS). One of the materials studied in science subjects is energy sources where one of the materials discusses electrical energy. Often found in learning activities carried out only applying the lecture method without supporting media that can support students' knowledge so that they can be wider and understand what is conveyed. Learning in this subject should not only use the old method, namely the lecture method. However, in this subject requires a medium as a learning support so that the material delivered can be well received by students and meaningful in their lives. The purpose of this study is to explain the procedure for developing electrical energy modules, knowing the validity and practicality of electrical energy modules, and to find out whether electrical energy modules can improve student learning outcomes. This research is a research and development using the ADDIE model (analyze, design, development, implementation, evaluation). In this study, the subjects used were grade IV students with a total of 22 children at SDN Kersikan 1 Bangil. The data collection techniques used in this study were questionnaires, interviews, observations, and documentation. Data analysis techniques in this study use quantitative data and qualitative data. This development research produces products in the form of electrical energy modules with very valid and practical criteria. The validation that has been carried out from three experts received a score of 95.8 from material experts, 87.5 from media experts, and 95.2 from learning practitioners where all of these scores xxi fall into the very valid category. Meanwhile, from the responses of students get an average score of 87.5% which is included in the very practical category and the postest results which get an average score of 83.8 which shows an increase from the pretest results which only get an average score of 67.1. From the data mentioned, it can be concluded that this electrical energy module is valid and practical and can improve student learning outcomes.