Uji efektivitas ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum) terhadap pertumbuhan koloni ,jamur patogen pada tanaman apel (Mulus sylvesrtis Mill)

ABSTRAK

؟دن Corticium salmonicolor, Podosphaera leucotrica, Mar.ssonina coronaria, Sclerotinia fruticola merupakan jamur patogen pada tanaman apel yang menyerang batang, daun dan buah. Jamur patogen tersebut menyebabkan tanaman apel tidak dapat berproduksi dengan baik, selain batang dan daun yang rusak buahnya juga tidak dapat dipanen. Hal ini menyebabkan para petani merasa dirugikan. Pengendalian hayati tentunya perlu dipertimbangkan setelah penggunaan fungisida sintetik, terbukti dapat merusak tanaman sekitar. Tumbuhan tembakau mengandung senyawa yang terbukti mampu menghambat pertumbuhan jamur dan bersifat fungistatik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh ekstrak daun tembakau terhadap pertumbuhan koloni jamur patogen pada tanaman apel dan mengetahui persentase daya hambat ekstrak daun tembakau yang paling besar terhadap pertumbuhan koloni jamur patogen pada tanaman apel. ٠

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Islam Negeri Malang pada 15 Agustus sampai 24 September 2006. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengakap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian adalah Omg/I١ l00mg/l, 300mg/l dan 500mg/l. Pengamatan dilakukan 2 hari setelah inokulasi dan diakhiri setelah koloni jamur pada perlakauan Omg/1 (kontrol), memenuhi cawan Petri. Data yang diperoleh berupa diameter perkembangan koloni jamur dan persentase penghambatan. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANAVA tunggal dan diuji lanjut dengan BNT 5٥ /٥untuk mengetahui perlakuan yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur.

Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh ekstrak daun tembakau terhadap pertumbuhan koloni jamur patogen pada tanaman apel. Pertumbuhan jamur yang paling lambat, akan menunjukan persentase daya hambat ekstrak daun tembakau yang paling besar yaitu pada perlakuan 300mg/l, untuk jamur Corticium salmonicolor. Rerata diameter pertumbuhan koloninya 39١3mm dengan persentase penghambatan 56,3% selama 3 his. Perlakuan 300mg/l pada jamur Podospaera leucotrica, rerata diameter pertumbuhan koloni 48,9mm dengan persentase penghambatannya 47,4%. Perlakuan 100mg/l merupakan perlakuan paling baiki dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur Marssonina coronaria. Dengan rerata diameter pertumbuhankoloni 36,6mm, persentase penghambatanya 59,4% selama 5 his. Dan jamur Sclerotinia fruticola, dengan rerata diameter pertumbuhan koloni I9,8mm dan persentase penghambatan sebesar 78% selama