Azimah, Hikmah Suryani (2006) Ekob1ologi Rhizoctonia hataticoia penyebab penyakit busuk arang pada tanaman kapas (Gossypium hirsutum). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02520031.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (18MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Gangguan penyakit pada budi daya tanaman kapas merupakan salah satu kendala yang menyebabkan rendahnya produktivitas kapas di Indonesia. Salah satunya adalah penyakit busuk arang pada tanaman kapas yang disebabkan oleh Rhizoctonia hataticola. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan patogen ini ialah pembusukan pada bagian akar dan pangkal batang. Pada tingkat serangan yang berat dapat menyebabkan tanaman mati. Faktor lingkungan yang mempengaruhi epidemi penyakit adalah kondisi tanah yang kering dan panas, penggunaan fungisida sintetis pada lahan pertanian, dan banyaknya jumlah inang yang dimiliki R. hataticola. Penelitian mengenai ekobiologi R. hataticola penyebab penyakit busuk arang pada tanaman kapas bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan in vitro R. hataticola; (2) Mengetahui pengaruh fungisida nabati (umbi bawang putih, bunga cengkeh, dan biji mimba) terhadap pertumbuhan in vitro R. hataticolaن dan (3) Mengetahui pengaruh inang (kapas, kedelai, kacang tanah, jagung, dan crotalaria) terhadap patogenisitas R. hataticola.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan dan ulangan yang bcrbcda٠bcda pada setiap penelitian. Pada penelitian mengenai pengaruh suhu terhadap pertumbuhan in vitro R. hataticola terdiri dari 3 perlakuan dengan 5 kali ulangan, antara lain: suhu inkubasi 25 °c, 30'١c, dan 35 ٥c. Penelitian mengenai pengaruh fungisida nabati terhadap pertumbuhan in vitro R. hataticola terdiri dari 12 perlakuan dengan 3 kali ulangan, antara lain: bawang putih lOOpL, bawang putih 200pL, bawang putih 300pL, bawang putih 400pL, cengkeh lOOpL, cengkeh 200 L, cengkeh 300 L, cengkeh 400 L, mimba 100 L, mimba 200 L, mimba 300 L dan mimba 400 L. Sedangkan penelitian mengenai pengaruh inang terhadap patogenisitas in vivo R. hataticola terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan, antara lain: kapas, kedelai, kacang tanah, jagung, dan crotalaria. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan ANAVA. Pada penelitian mengenai pengaruh suhu terhadap pertumbuhan in vitro R. hataticola٠ data hasil pengamatan diuji lanjut dengan BNT taraf signifikansi 5 %. sedangkan pada penelitian mengenai pengaruh fungisida nabati dan inang terhadap R. hataticola diuji lanjut dengan Uji Jarak Duncan (UJD) taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Suhu 35٠١G merupakan suhu paling optimum untuk pertumbuhan in vitro R. hataticola sebesar 9,50 cm pada 3 hsi; (2) Ekstrak bunga cengkeh 400 L, biji mimba 300pL٠ dan 400pL menghasilkan persentase penghambatan tertinggi sebesar 100 % pada 1-3 hsi terhadap pertumbuhan in vitro R. hataticola; (3) Kapas, kedelai, kacang tanah, jagung, dan crotalaria merupakan inang R. hataticola. Persentase tanaman terserang tertinggi didapatkan pada tanaman kapas sebesar 85 %.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Suheriyanto, Dwi |
Keywords: | Ekobiologi; Fungisida; Patogenisitas; Kapas; Rhizoctonia Hataticola |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 04 Dec 2023 10:33 |
Last Modified: | 04 Dec 2023 10:33 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58377 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |