Fitriawan, Fuad (2006) Kemampuan anti MPS (Mayor Physiotogical Protein Substrat) dalam menghambat m0t1utas dan viabilitas spermatozoa kambing, domba, dan sapi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02520028.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (18MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Adanya keterbatasan sumberdaya alam di Indonesia diikuti dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat akibat tingginya angka kelahiran memberikan dampak yang kurang baik bagi berbagai masalah sosial, sehingga usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat diberbagai bidang kurang merata (Hardjowijoto, 1992). Salah satu cara untuk mengatasai dan mengatur masalah diatas yaitu dengan meningkatkan pelayanan KB. Namun sampai saat ini pelayanan program KB masih cenderung untuk konsumsi kaum wanita, sedangkan untuk konsumsi kaum pria masih sebatas senggama terputus, pantang berkala, kondom dan vasektomi sehingga perlu dicari bahan kontrasepsi bagi pria yang lebih aman yaitu berupa vaksin kontrasepsi bagi pria. Alat kontrasepsi berperan dalam mencegah terjadinya fertilisasi, dimana proses fertilisasi yaitu suatu peristiwa secara seri mulai dari penempelan spermatozoa pada oosit, penembusan zona pelusida, perivitellin, sitoplasma hingga terjadi fusi pronuelei jantan dan betina (Susilowati, 2005). Penelitian tentang protein membran spermatozoa yang terlibat dalam proses fertilisasi masih belum banyak. Beberapa penelitian tentang protein membran spermatozoa dilakuakn oleh Maiti dkk yang menunjukkan letak ccto CIK pada permukaan luar membran spermatozoa kambing, dari sana maiti dkk. mempurifikasi dan mengkarakterisasikan suatu Mayor Physiological protein Suhatrat dari ecto-CIK. Fraksi komplemen dan fraksi antibodi dari anti MPS dapat menyebabkan penghambatan pada motilitas spermatozoa kambing (Maiti dkk). Pada penelitian pendahuluan diketahui bahwa anti MPS dari eeto CIK mampu bereaksi silang dengan spermatozoa domba dan sapi secara invitro. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar peranan anti MPS dengan pemberian suatu perlakuan konsentrasi dan lama inkubasi tertentu dalam menghambat motilitas serta viabilitas spermatozoa kambing, domba, dan sapi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar peranan anti MPS dengan pemberian perlakuan konsentrasi dan lama inkubasi serta interaksi kedua perlakuan dalam menghambat motilitas serta viabilitas spermatozoa kambing, domba, dan sapi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor utama, faktor pertama yaitu: dosis pengenceran, Opl, 5pl, l()pl, dan I5pl, dan faktor kedua yaitu: lama inkubasi, yaitu 5 menit, 30 menit, 60 menit, dan 120 menit, masing-masing 6 kali ulangan, data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara statistik berupa data persentase motilitas dan viabilitas spermatozoa dengan 1زلا one way ANOVA, jika hasil dari analisis tersebut terdapat pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan dengan taraf signifikansi 5% (0,05).
Pemberian perlakuan anti MPS dari eeto CIK membran spermatozoa kambing dengan konsentrasi dan 0 pl, 5 pl, 10 pl, 15 pl dan lama inkubasi 5 menit, 30 menit, 60 menit dan 120 menit berpengaruh signifikan terhadap motilitas spermatozoa kambing, domba, dan sapi (P<0,05). Pada perlakuan anti MPS dengan konsentrasi 15 pl dan lama inkubasi 120 menit terhadap spermatozoa kambing, domba dan sapi merupakan perlakuan yang paling optimal dalam menghambat motilitas spermatozoa kambing (45,83 ± 15,72%; 42,71 ؛ 16,68%), domba (61,25 ± 8.11%; 62,50 ± 8,08%), dan sapi (52,50 ± 21,97%; 45,21 ± 17,97%), serta pada perlakuan anti MPS dengan 15 pl dan lama inkubasi 120 menit terhadap spermatozoa kambing, domba dan sapi merupakan perlakuan yang paling optimal dalam menghambat viabilitas spermatozoa kambing (45,50 ± 11,16%; 44,87 ± 9,40%), domba (55,54 ± 18,87%; 40,58 ± 13,20٥/٠), dan sapi (39,08 ± 14,40%; 36,67 ± 11,93%). Interaksi pemberian perlakuan konsentrasi dan lama inkubasi anti MPS terhadap spermatozoa sapi pada konsentrasi dan lama inkubasi 120 menit 15 pl (21.67 ± 5,16%) merupakan interaksi yang paling berpengaruh dalam menghambat motilitas spermatozoa sapi, kemudian pada konsentrasi 15 pl dan lama inkubasi 120 menit anti MPS (26,83 ± 8,70%) dalam menghambat viabilitas spermatozoa domba, dan terakhir ditunjukkan pada konsentrasi 15 pl lama dan inkubasi 120 menit anti MPS (51,67 ± 4,08%) dalam menghambat motilitas spermatozoa domba.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Muchtaromah, Bayyinatul |
Keywords: | Anti MPS; Motilitas; Viabilitas; Spermatozoa |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 04 Dec 2023 10:33 |
Last Modified: | 04 Dec 2023 10:33 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58376 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |