Hasanah, Uswatun (2006) Kemampuan anti MPS (MAYOR PHYSIOLOGICAL PROTEIN SUBSTRAT) dalam menghambat proses kapasitas! Dan reaksi akrosom spermatozoa kambing, domba, dan sapi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02520008.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (22MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Spermatozoa akan dapat berhasil melakukan fertilisasi apabila sudah terjadi proses kapasitasi dan reaksi akrosom pada kepala spermatozoa. Pengenalan antara spennatozoa-ovum (sperm-egg recognition) melibatkan pelekatan membran spermatozoa terutama dari bagian kepala dengan permukaan luar zona pellusida ovum. Apabila antigen pada membran spermatozoa sudah diikat oleh antibodinya maka akan terjadi kegagalan kemampuan spermatozoa untuk mengikat zona pelusida ovum akibatnya terjadi kegagalan fertilisasi (Hinsch et 1999 ,ك). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan konsentrasi, lama inkubasi, dan interaksi antara konsentrasi dan lama inkubasi dari anti MPS membran spermatozoa kambing dalam menghambat proses kapasitasi dan reaksi akrosom spermatozoa kambing, domba, dan sapi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menggunakan rancangan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial pada hewan coba kambing, domba, dan sapi, yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor pertama: dosis konsentrasi anti MPS, yaitu Opl, 5ادا, lOpI, dan 15pl, faktor kedua: lama inkubasi, yaitu 5 menit, 30 menit, 60 menit, dan 120 menit dengan 6 kali ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi anti MPS yang berbeda dapat menurunkan jumlah persentase spermatozoa kambing, domba, dan sapi yang terkapasitasi (P<O,O5), perlakuan konsentrasi 15 pl merupakan perlakuan hambatan anti MPS yang paling signifikan dalam menghambat proses kapasitasi yaitu pada kambing (40,17 ± 5,44%), domba (36,46 ± 9,05%), sapi (40,88 7,15 غ%). Pada perlakuan lama inkubasi yang berbeda dapat menghambat proses kapasitasi spermatozoa domba, akan tetapi tidak dapat menghambat proses kapasitasi spermatozoa kambing dan sapi. Perlakuan yang paling efektif terhadap spermatozoa domba adalah perlakuan lama inkubasi 120 menit dengan rata-rata (47,50 ± 16,44%) sedangkan interaksi konsentrasi dan lama inkubasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata pada proses kapasitasi spermatozoa kambing, domba, dan sapi. Pada pemberian konsentrasi anti MPS yang berbeda juga dapat menghambat proses reaksi akrosom spermatozoa kambing, domba, dan sapi. Konsentrasi 15 الج merupakan perlakuan hambatan anti MPS yang paling efektif dalam menghambat proses reaksi akrosom yaitu pada kambing (24,42 10,43 غ%) domba (38,63 9,52 غ%) sapi (31,83 ± 13,76%). Sedangkan lama inkubasi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap proses reaksi akrosom baik spermatozoa kambing, domba maupun sapi. Akan tetapi Interaksi konsentrasi dan lama inkubasi anti MPS (Mayor physiological protein substrat) dapat menghambat proses reaksi akrosom spermatozoa kambing, akan tetapi tidak dapat menghambat proses reaksi akrosom spermatozoa domba dan sapi. Perlakuan yang paling signifikan terjadi pada lama inkubasi 30 menit dengan konsentrasi 15 pl yaitu sebesar (19,83 ± 1 1,74%).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Muchtaromah, Bayyinatul |
Keywords: | Anti MPS; Kapasitasi; Reaksi Akrosom; Spermatozoa |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 04 Dec 2023 10:33 |
Last Modified: | 04 Dec 2023 10:33 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58373 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |