Maghfiroh, Naning (2006) Fertilitas polen ubikayu (Munihot esculenta Crantz.) pada kondisi suhu dan lama penyimpanan yang berbeda. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
01520014.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Tanaman ubikayu merupakan tanaman monoecious, dimana bunga jantan dan bunga betina terletak pada tanaman yang sama. Bunga betina membuka lebih dahulu, sedangkan bunga jantan membuka satu minggu kemudian (Onwueme, 1978). Biologi bunga tersebut menunjukkan bahwa ubikayu termasuk tanaman menyerbuk silang. Namun demikian penyerbukan sendiri masih dapat terjadi secara alami pada bunga-bunga dalam satu tanaman (Kawano et al., 1978). Adanya perbedaan waktu masak antara bunga jantan dan betina tersebut merupakan hambatan dalam kegiatan persilangan buatan untuk membuat varietas baru. Hambatan tersebut dapat dihilangkan apabila polen ubikayu tetap fertil dan viabel (kemampuan berkecambah) dalam waktu yang lama.Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap fertilitas polen ubikayu, (2). Untuk mengetahui perbedaan fertilitas polen ubikayu antara polen dari bunga dewasa yang telah mekar dengan polen dari bunga dewasa yang belum mekar, dan (3).Untuk mengetahui interaksi antara suhu penyimpanan, lama penyimpanan dan jenis bunga (polen dari bunga dewasa yang telah mekar dengan polen dari bunga dewasa yang belum mekar ) terhadap fertilitas polen ubikayu.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman BALITKABI (Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian) Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2005.Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) 3 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah suhu penyimpanan yang terdiri dari 3 taraf yaitu: suhu freezer (-13° C), suhu kulkas (8° C), dan suhu ruang (29° C). Faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 5 taraf yaitu: 0 hari (kontrol), 7 hari, 14 hari,21 hari dan 28 hari. Dan faktor ketiga adalah jenis bunga jantan ubikayu (anther) yaitu: anther yang telah masak tapi belum membuka dan anther masak yang sudah membuka. Pengamatan fertilitas polen dilakukan dengan mengamati perubahan warna polen setelah ditetesi dengan larutan YKI. Apabila ditetesi dengan larutan YKI polen berwarna gelap berarti polen tersebut bersifat fertil. Sedangkan apabila berwarna terang berarti polen tersebut bersifat steril.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa suhu penyimpanan antara -13 ٥C - 8 °C dapat mempertahankan fertilitas polen ubikayu lebih baik dibandingkan suhu penyimpanan 29 °C. Semakin lama polen ubikayu disimpan maka fertilitasnya semakin menurun. Penyimpanan 7-14 hari masih dapat mempertahankan fertilitas polen hingga 97,36%. Sedangkan bunga jantan ubikayu yang sudah masak dan hampir membuka (dehiscant) memiliki persentase fertilitas lebih tinggi dibandingkan dengan bunga ubikayu yang sudah masak dan sudah membuka satu hari sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Harianie, Liliek |
Keywords: | Fertilitas; Polen; Ubikayu (Manihot Esculenta Crantz.); Kondisi Penyimpanan |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 01 Dec 2023 13:27 |
Last Modified: | 01 Dec 2023 13:27 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58328 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |