Responsive Banner

Inventarisasi gulma berpotensi sebagai obat di lahan tumpangsari Desa Blaru Kecamatan Pare Kabupaten Kediri

Nasrudin, Muhammad (2005) Inventarisasi gulma berpotensi sebagai obat di lahan tumpangsari Desa Blaru Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img]
Preview
Text (Fulltext)
99130156.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (8MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK

Tumbuhan tumpangsari adalah dua jenis tumbuhan atau lebih yang diusahakan bersama-sama pada satu tempat dalam waktu yang sama, dimana jenis-jenis tumbuhan itu mempunyai kedudukan yang sama pula. Manfaat tumpangsari yaitu memanfaatkan tempat-tempat yang kosong, Menghemat pengolahan tanah, memanfaatkan kelebihan pupuk, menambah penghasilan tiap kesatuan luas tanah, memberi penghasilan sebelum tanaman utama menghasilkan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya menurunnya hasil dari produksi tumbuhan tumpangsari adalah adanya persaingan (kompetisi) dengan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki tumbuhnya oleh manusia dan keberadaannya sangat merugikan tanaman budidaya. Sedangkan gulma yang dimaksud disini adalah gulma yang sudah dimanfaatkan atau diketahui kegunaannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data tentang jenis-jenis gulma berpotensi sebagai obat yang sering muncul di lahan tumpangsari didesa Blaru Pare Kediri dan gulma berpotensi sebagai obat yang sering atau sudah digunakan masyarakat.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan penentuan plot secara acak dengan ukuran 2x2 m dan berjumlah 100 plot. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 September sampai 15 Oktober 2004. Data yang diambil berupa frekuensi, kerapatan, dominansi, selanjutnya dicari frekuensi relatif, kerapatan relatif, dominansi relatif, dan indeks nilai penting (INP).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 20 jenis gulma yang berpotensi sebagai obat yang terkelompok dalam 20 marga dan 14 suku. Lima jenis gulma berpotensi sebagai obat yang mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi yaitu Alternanthera sessilis (L.)DC. dengan INP 51%, Cyperrus rotundus L. dengan INP 43%, Portulaca oleracea L. dengan INP 29%, Amaranthus spinosus (L.) DC. dengan INP 26%, dan Pyllanthus ninuri L. dengan INP 23%. Kemudian lima jenis yang mempunyai Indeks Nilai Penting yang terendah adalah Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl dengan INP 1%, Spdanthes acmela L. dengan INP 3%, Cleamo spinosa L. dengan INP 3%, Ageratum conyzoides L. dengan INP 4%, Imperala cyhndrica L. dengan INP 4%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Sulisetijono, Sulisetijono
Keywords: Inventarisasi; Gulma; Obat; Lahan Tumpangsari
Departement: Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi
Depositing User: Indar Erdiana
Date Deposited: 30 Nov 2023 13:38
Last Modified: 30 Nov 2023 13:38
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58276

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item