al-Khaq, M. Nahya Sururi (2007) Kedudukan anak di luar nikah menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (B.W.). Undergraduate thesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Text (Fulltext)
01210008.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Dewasa ini, kecenderungan seperti yang terjadi di bangsa barat (Amerika) itu juga tampak terjadi di Indonesia, artinya ada pergeseran gaya hidup remaja, baik yang berkaitan dengan sikapnya terhadap lawan jenis (prilaku seks) maupun hubungannya dengan perkembangan nilai-nilai budaya, social dan lainnya. Dikalangan remaja pola hidup yang mengutamakan pemenuhan kesenangan sesaat diantaranya, termasuk seks bebas, seks bebas ini dilakukan dengan pacarnya atau dengan teman perempuannya, dan dilakukan sebelum nikah, dan akhirnya terjadi kehamilan sebelum nikah.
Berdasarkan kenyataan tersebut timbulah permasalah. (1). Bagamana kedudukan anak diluar nikah menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI)? (2). Bagimana kedudukan anak luar nikah menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (B.W.)? karena kondisi penduduk Indonesia yang beraneka ragam tradisi maka penulis mencoba membandingkan kedua peraturan tersebut.
Usaha untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dimuali dari, menentukan metone penelitiannya, penelitan ini mengunakan metode deskriptif, sedang jenis penelitian mengunakan yuridis normatif yaitu penulis melakukan penelitian pada peraturan-peraturan tertulis atau bahan hukum yang lain. Untuk menganalisis datanya, peneliti mengunakan teknik normative yuridis dengan pendekatan kualitatif yaitu mengambarkan system hukum yang ada pada kedua undang-undang tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa anak diluar nikah menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) anak tersebut hanya mempunyai hubungan nasab dan dengan keluarga ibunya begitu juga dalam kewalinya ada ditangan hakim. Sedang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (B.W) dapat dianggap sebagai anak sah, untuk nasab tetap diikutkan kepada ayahnya atau laki-laki yang menikahi ibunya, sedang untuk kewaliannya juga pada ayahnya jadi mempunyai hak dan kedudukan yang sama dengan anak sah,. Karena dalam Kompilasi Hukum Islam Tidak mengenal adanya lembanga pengakuan anak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Fadil, Fadil |
Keywords: | Kedudukan; anak luar nikah |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Fadlli Syahmi |
Date Deposited: | 30 Nov 2023 13:42 |
Last Modified: | 30 Nov 2023 13:42 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58273 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |