Aisyah, Siti (2005) Resistensi hama penggerek buah kapas Helicoverpa armigera (Hubner) terhadap beberapa insektisida. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
01520036.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Helicoverpa armigera merupakan hama utama tanaman kapas. Serangan dari hama ini dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar sehingga mempengaruhi hasil produksi tanaman kapas. Larva muda H. armigera kadang- kadang dijumpai pada pucuk tanaman namun yang sering pada kuncup bunga. Larva yang lebih tua akan banyak dijumpai menggerek di dalam buah oleh karena itulah keberadaan serangga hama ini sangat merugikan para petani. Salah satu cara yang sering dilakukan para petani untuk mengendalikan hama ini adalah dengan menggunakan insektisida. Pengguanaan insektisida dalam menanggulangi serangga hama memang lebih efektif, cepat menurunkan populasi hama dan mudah penggunaannya. Akan tetapi penggunaan yang terus-menerus dengan dosis yang tidak (epal akan memberikan hasil yang tidak memuaskan dan akan menimbulkan dampak negatif misalnya munculnya resistensi hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis insektisida yang menyebabkan resistensi hama H. armigera dan pada konsentrasi berapakah dapat mencapai LCSG. mengetahui pengaruh pemberian insektisida terhadap berat larva dan mengetahui pengaruh pemberian insektisida terhadap berat pupa.
Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) mulai bulan Juni sampai September 2005. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 4 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah 5 jenis insektisida (endosulfan, profenofos, tiodikarb, betasiflutrin dan lamda sihalotrin) dengan 7 aras konsentrasi yaitu untuk endosulfan, profenofos, tiodikarb (0400 ,200 .100 ,50 و, 800 dan 1600 ppm) dan untuk betasiflutrin dan lamda sihalotrin (0, 5, 10, 20, 40, 80 dan 160 ppm). Resistensi diukur dengan melihat mortalitas dari larva. Analisis data yang dilakukan untuk menentukan LCso dengan analisis probit yaitu untuk mengetahui persentase mortalitas larva pada tiap perlakuan. Sedangkan untuk berat larva dan pupa dianalisis dengan ANOVA dua faktor, apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resistensi H. armigera terhadap insektisida uji berturut-turut berdasarkan nilai FRnya yaitu tiodikarb, betasiflutrin, lamda sihalotrin, endosulfan dan profenofos. Pemberian insektisida berpengaruh pada berat larva dan berat pupa. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin ringan berat dari larva dan pupanya. Pada konsentrasi yang tinggi bahkan larva tidak lolos menjadi pupa
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Wakhidah, Nur |
Keywords: | Resistensi; H. Armigera; Insektisida |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 30 Nov 2023 13:39 |
Last Modified: | 30 Nov 2023 13:39 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58254 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |