Nasyi’ah, Sholihatun (2005) Pengaruh pemberian hormon IAA (Indol Acetic Acid) dan BAP (6-Benzil Aminopurin) pada media serbuk gergaji terhadap hasil produksi jamur kuping (Auricularia polytricha). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
01520023.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Jamur kuping merupakan salah satu spesies jamur kayu yang telah lama dikenal masyarakat karena banyak tumbuh pada media kayu, tumbuh pada kayu yang telah lapuk. Dewasa ini peningkatan kebutuhan jamur kuping sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta pola konsumsi penduduk dunia. Seiring dengan memasyarakatnya jamur kuping sebagai makanan yang lezat dan bergizi, maka permintaan konsumen dan pasar di berbagai daerah terus meningkat. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi jamur kuping antara lain dengan menggunakan bahan kimia, yaitu zat pengatur tumbuh (hormon IAA dan BAP). Pemberian hormon tersebut diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan badan buah jamur dan meningkatkan hasilnya, karena hormon IAA dan BAP dapat mempercepat pertumbuhan, pengembangan sel dan pembelahan sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian IAA dan BAP dengan berbagai konsentrasi terhadap hasil produksi jamur kuping.
Penelitian ini dilaksanakan di unit produksi pusat pengembangan bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Juli sampai Oktober 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor I adalah pemberian IAA yang terdiri dari 4 level, sedangkan faktor II adalah pemberian BAP yang terdiri dari 4 level, sehingga dari kedua faktor ini diperoleh 16 kombinasi perlakuan, yang masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah awal muncul primordia (HSI), saat panen jamui (HSI), jumlah badan buah, diameter tudung buah (cm) dan berat basah jamur (gram). Analisis hasil penelitian menggunakan analisis variansi dua jalur dan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan 5 %.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon IAA dan BAP hanya berpengaruh signifikan terhadap parameter pengamatan awal muncul primordia, dengan perlakuan terbaik adalah 12S<٠ (IAA 100 ppm + BAP 0 ppm), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan IjSo dan I3S() sedangkan pemberian hormon secara kombinasi tidak berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pengamatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Harianie, Liliek |
Keywords: | Hormon IAA Dan BAP; Hasil Produksi; Jamur Kuping |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 30 Nov 2023 13:39 |
Last Modified: | 30 Nov 2023 13:39 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58239 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |