Penggunaan metode dekomposisi deret berkala untuk meramalkan produksi gula di PG. Kebon Agung Malang

ABSTRAK

Peramalan pada dasarnya menentukan kejadian di waktu yang akan datang. Karena waktu yang akan datang itu belum kita jalani, maka kita dihadapkan pada persoalan ketidakpastian. Itulah yang menyebabkan kita tidak bisa memprakirakan masa depan 100% dengan tepat. Orang yang tidak mengenal peramalan kuantitatif sering berfikir bahwa masa lalu tidak dapat menerangkan masa depan secara tepat karena segala sesuatunya berubah secara tidak konstan. Tetapi setelah sedikit mengenal data dan teknik peramalan, maka menjadi jelas bahwa walaupun tidak ada yang sama, sejarah ternyata berulang pada batas tertentu. Penerapan metode yang benar seringkah dapat menjelaskan hubungan antara faktor yang diramalkan dan waktu itu sendiri, yang memungkinkan terjadinya peningkatan peramalan.

Metode dekompisisi termasuk pendekatan peramalan yang tertua. Metode ini digunakan pada awal abad ini oleh para ahli ekonomi untuk mengenali siklus bisnis. Tujuan metode dekomposisi ini adalah untuk memisahkan setiap komponen deret data seteliti mungkin. Konsep dasar dalam pemisahan tersebut bersifat empiris dan tetap yang mula-mula memisahkan musiman, lalu trend, dan akhirnya siklus. Residu yang ada dianggap unsur acak yang walaupun tidak dapat ditaksir tetapi dapat diidentifikasi. Selanjutnya dengan menggunakan rumus Y = T x S maka akan didapatkan suatu ramalan produksi untuk beberapa tahun mendatang.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa produksi gula yang dihasilkan untuk setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan yang berulang dalam waktu yang tidak tetap yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti mutu dan jumlah bahan baku (Tebu), musim dan mesin produksi.

Dari hasil penelitian dalam skripsi ini penulis berharap bahwa n٩o١ode dekomposisi deret berkala ini dikembangkan dalam peramalan yang lainjjya. Misalnya untuk meramalkan hasil penjualan.