Penggunaan Metode Simplek dan Analisis Sensitivitas pada penentuan variasi produksi Keramik untuk pengoptimalan Laba: Studi pada Perusahaan Keramik “Soekardi” Malang

ABSTRAK

Untuk memecahkan suatu permasalahan, matematika menjadikan permasalahan itu menjadi suatu model yang bisa diselesaikan. Model matematika yang digunakan untuk menghitung laba maksimal dengan beberapa kendala yang terbatas agar dapat memaksimumkan laba adalah Program Linier.

Metode yang dipakai untuk menyelesaikan persoalan program linier dengan banyak variabel adalah Metode Simplek. Setelah ditemukan penyelesaian yang optimal dari suatu masalah dalam program linier, kadang-kadang dirasa perlu untuk menelaah lebih jauh kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sebagai akibat (seandainya) terjadi perubahan pada koefisen-koefisien di dalam model, pada saat tabel optimal telah diselesaikan. Karenanya perlu dilakukan analisis dengan menggtmakan Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis).

Untuk penerapan metode dan analisis tersebut penulis memilih Perusahaan Keramik “Seokardi” Malang sebagai obyek penelitian. Perusahaan ini bisa menghitung rencana produksinya dengan cara matematis, yaitu menggunakan program linier khususnya metode simplek. Perhitungan dengan metode simplek memberikan kesimpulan bahwa apabila kondisi tenaga kerja dan waktunya terbatas, dalam satu minggu perusahaan keramik ،،Soekardi’) Malang bisa mendapat keuntungan maksimum sebesar Rp.31.500,00 jika vas diproduksi sebanyak 10-11 buah. Setelah itu dilakukan analisis sensitivitas, dan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) Apabila nilai kanan dinaikkan maka laba yang didapat oleh Perusahaan Keramik “Soekardi” Malang akan naik menjadi Rp.35.000,00. (2) Apabila laba dari produk vas ditingkatkan, maka laba yang akan didapat oleh Perusahaan Keramik ،،Soekardi” Malang akan bertambah naik menjadi Rp.34.125,oo. (3) Apabila dilakukan perubahan-perubahan pada koefisien-koefisien teknis (fungsi-fungsi batasan), maka tidak akan terjadi perubahan pada tabel optimal karena ada salah satu variabel yang koefisiennya tidak bisa dirubah, karena variabel ini mewakili salah satu proses, yang apabila koefisiennya ditambah atau dikurangi akan berpengaruh pada keramik yang dihasilkan., (4) Apabila ditambahkan variabel baru maka laba yang didapat oleh Perusahaan Keramik “Soekardi” Malang naik menjadi Rp. 36.750,00. (5) Apabila diberi batasan yang baru, laba yang didapat perusahaan keramik ،،Soekardi” Malang tidak naik, akan tetapi membuat suatu persoalan baru karena kapasitas sumber yang seharusnya positif menjadi negatif.