Pengaruh pemeraman terhadap kadar gula reduksi serta kandungan kalsium dari tiga kultivar buah pisang (Musa paradisiaca L)

ABSTRAK

Buah pisang termasuk buah yang telah dikenal orang, mudah dijumpai dipasar tradisional maupun pasar modern. Mutu buah pisang sangat ditentukan pada saat penanganan pasca panen, diantaranya pananganan pasca panen buah pisang adalah pemeraman yang bertujuan untuk memperoleh buah pisang yang masak secara serentak dan seragam, dengan tingkat kemanisan tetentu. Dengan demikian perlu waktu pemeraman yang tepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemeraman terhadap kadar gula reduksi yang dihasilkan dan perbedaan kandungan kalsium dari tiga kultivar buah pisang {Musa paradisiaca L)

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan RAK (Rancangan Acak Kelompok ). Sampel penelitian ini adalah tiga kultivar buah pisang yaitu : Kepok Kuning, Nangka dan Ambon Kuning yang diambil dari Jalan Candi Blok C, Gasek Karang Besuki, Malang. Kadar gula reduksi diuji dengan metode Nclson Somogyi, pada pemeraman 0 x 24 jam, 4 x 24 jam, 8 x 24 jam dan 12 x 24 jam. Data tentang kadar gula reduksi menggunakan uji Analisis Varian Dua Jalur, dan untuk mengetahui perbedaan nyata kadar gula reduksi antar perlakuan dilakukan dengan menggunakan Uji Jarak Duncant. Analisis kandungan kalsium dilakukan pada pemeraman 8 x 24 jam dengan menggunakan alat Spcctroquant merk merek. Data tentang kandungan kalsium menggunakan Uji Analisis Variansi Satu Jalur, dan untuk mengetahui perbedaan nyata kandungan kalsium dilakukan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh lama pemeraman terhadap kadar gula reduksi serta kandungan kalsium dari tiga kultivar buah pisang {Musa paradisiaca L). Kadar gula tertinggi terdapat pada pisang Kepok Kuning 60,143 % yang tidak berbeda nyata dengan pisang Nangka 59,231 % tetapi berbeda nyata dengan pisang Ambon Kuning 36,692 % pada pemeraman 8 x 24 jam. Lama pemeraman akan berpengaruh pada kadar gula reduksi dikarenakan selama pematangan zat pati terhidrolisis dan terbentuklah sukrosa dan gula reduksi ( glukosa dan fruktosa). Kandungan kalsium tertinggi pada kultivar pisang Nangka 14,73 /٥o, Ambon Kuning 10,34 % dan pisang Kepok Kuning 5,99 /٥o. Perbedaan kadar gula reduksidan kandungan kalsium tiap - tiap buah kultivar pisang tersebut disebabkan secara genetis gen - gen yang mengendalikan atau menentukan laju biosintesis juga berbeda antara kultivar satu dengan kultivar lainnya.