Studi bentuk dan kerapatan kristal kalsium oksalat pada sayuran bui

ABSTRAK

Sayuran merupakan jenis tanaman hortikultura yang sangat beragam dan banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Sayuran tersebut sangat bemanfaat bagi kebutuhan hidup manusia, karena mengandung berbagai macam vitamin, mineral dan serat. Berbagai sayuran yang dapat dijadikan sebagai ball an pangan meliputi daun, batang, akar, bunga, buah ataupun bijinya. Kristal kalsium oksalat mempakan bahan organik yang terdapat dalam beberapa sayuran. Jika terlalu banyak mengkonsumsi sayuran yang mengandung kristal kalsium oksalat dengan kerapatan tinggi maka kemungkinan dapat menyebabkan timbulnya batu ginjal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan kerapatan kristal kalsium oksalat pada beberapa sayuran biji yang ada dikota Malang. Sayuran biji yang diteliti sebanyak 13 macam yaitu Kapri (Pisum sativum), Buncis (Phaseolus vulgaris), Kacang hijau (Phaseolus aureus), Kacang kara (Phaseolus lunatus L.),١١.ا ٢Psopolarpus tetragonolobus ٠c؟١١K.kVigna ur£uiculata١Lj لأ٠اً.١٠١ن؟ا٢لأ٢٠ةء١ Kacang gude (Cajonus cajan L.), Kedelai (Glicine max L.), Kacang tanah (Arachis hypogeae L.), Kacang merah (Vigna umhellata), Kacang panjang (vigna١ا 0 kGnetum gnemonذ١آ١\حةجاآااًه R٨Zea mays١؟esquipedalis١١١a؟،

Masing-masing sayuran biji diambil lima buah sebagai ulangan dan setiap biji dibagi menjadi tiga bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung. Masing-masing bagian dibuat preparat basah dan diamati pada luas bidang pandang mikroskop yang sudali ditera, berupa jumlah dan bentuk kristal kalsium oksalat. Data yang diperoleh baik bentuk maupun kerapatannya, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.

Hasil penelitian dari 13 sayuran biji menunjukkan bahwa ada 6 jenis sayuran biji yang mengandung kristal kalsium oksalat, secara benirutan mulai dari yang paling tinggi kerapatannya adalah : biji kacang tunggak ( Vigna unguiculata L ) 8 144 per mm2 , biji kecipir (Psophocarpus tetragonolohus L.) 6,148 per mm2 , biji buncis ( Phaseolus vulgaris L ) 3,593 per mm2 , biji kacang merah ( Vigna nmhellate L ) 3,433 per mm2 , biji kedelai (iGlycine max L.) 3,194 per mm2, dan biji melinjo ( Gnetum gnemon L ) 2,076 per mm2.