Penggunaan metode Moving Average dengan pola Single Moving Average dan pola Double Moving Average untuk meramalkan penjualan Jamur di PT. Prima Investama Kebon Agung Malang

ABSTRAK

Pada dasarnya peramalan merupakan kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Jadi dalam menentukan kebijakan perlu diperkirakan kesempatan atau peluang yang ada. Walaupun peramalan tidak memberi jawaban yang pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari sedekat mungkin dengan yang akan terjadi.

Metode Moving Average merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk peramalan berdasarkan data pada masa lalu. Metode Moving Average dapat dengan mudah digunakan untuk menghitung suatu penyesuaian atas ramalan rata-rata bergerak yang lalu (Ft). Penyesuaian ini meliputi penambahan dari data observasi yang baru (Xt) dan mengurangi data yang paling terdahulu dengan menggunakan rumus dari rumus ini dapat dipergunakan uintuk menghitung nilai ramalan untuk periode yang akan datang.

Penelitian ini dilakukan di PT Prima Investama Kebon Agung Kecamatan Pakis Haji Malang mengenai data penjualan Jamur Tiram Coklat dan Jamur Tiram Putih. Data yang diperoleh adalah data bulanan dengan periode waktu Januari 2003 - April 2005. Metode peramalan yang digunakan untuk periode berikutnya adalah dengan metode Moving Average dengan pola Single Moving Average dan pola Double Moving average. Dari kedua pola ini dicari nilai galat yang minimum untuk menentukan pola yang yang terbaik dari Moving Average.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa parameter yang menghasilkan galat yang minimum untuk jamur Tiram Coklat adalah penggunaan pola Single Moving Average, dengan hasil ramalan untuk bulan Mei sebesar 282,5 Kg. Sedangkan untuk Jamur Tiram Putih adalah penggunaan pola Double Moving Average dengan hasil ramalan untuk bulan Mei sebesar 434,25 Kg.