Efektivitas strategi belajar mengajar Multiple Intelligences dalam meningkatkan kecerdasan Linguistik siswa di MTsN Al Huda Gondang Nganjuk

ABSTRAK

Kecerdasan linguistik merupakan suatu bentuk kecerdasan yang secara umum dikenal dan diakui oleh masyarakat Indonesia, disamping kemampuan matematis. Pada beberapa sekolahan secara umum, siswa masih belum terbiasa untuk mengasah kecerdasan linguistiknya secara maksimal, seperti mengasah keterampilan menulis atau mengungkapkan argumentasinya. Fenomena ini juga terjadi pada siswa MTs Al-Huda Gondang Nganjuk. Berkaitan dengan hal ini, maka diperlukan suatu strategi belajar mengajar tertentu yang dapat menjadi motivator bagi siswa dalam meningkatkan kecerdasan linguistiknya. Strategi belajar mengajar Multiple Intelligences dianggap sebagai suatu strategi belajar mengajar yang cocok diterapkan untuk meningkatkan kecerdasan linguistik siswa. Melalui strategi belajar mengajar ini siswa benar-benar diasah kemampuan linguistiknya, baik kemampuan dengar, kemampuan baca, kemampuan tulis serta kemampuan berbicara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan linguistik siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta untuk mengetahui efektivitas strategi belajar mengajar Multiple Intelligences dalam meningkatkan kecerdasan linguistik siswa di MTs Al-Huda Gondang Nganjuk.

Subyek penelitian adalah siswa kelas I, II dan III MTs. Al-Huda Gondang Nganjuk dengan sampel kelas I yang telah ditetapkan melalui teknik quota sampling. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen dalam kategori eksperimen kuasi (quasi-experimental). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket tertutup yang kemudian diolah dengan menggunakan analisis kovarian dengan bantuan komputer program SPSS. Pengujian validitas serta reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 50 responden yang hasilnya diolah dengan menggunakan bantuan komputer program koefisien Alpha paket SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan linguistik kelompok eksperimen berada pada kategori sedang, dengan skor prosentase pretest 81,3% dan posttest 78,1% Tingkat karakteristik kecerdasan linguistik kelompok kontrol sewaktu pretest dan posttest masing-masing 84,9% dan 879% Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa strategi belajar mengajar Multiple Intelligences tidak efektif digunakan sebagai suatu strategi belajar mengajar guna meningkatkan kecerdasan linguistik siswa. Ketidakefektivan tersebut disebabkan oleh beberapa kendala, yang meliputi: maturasi, instrumentasi, dan mortalitas.
+