Studi tentang perilaku Lesbian Santri: Studi kasus perlaku Lesbian X dan Y di Pondok Pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil Pasuruan

ABSTRAK

Pesantren merupakan salah satu pendidikan non formal yang mengfokuskan pendidikannya dalam bidang spiritual dan kemasyarakatan. Dengan kehidupannya yang unik pesantren memiliki santri yang heterogen dari segi latar belakang pendidikan, budaya, keluarga, usia dan motivasi masuk pesantren. Karena itu keberagaman tersebut tidak mustahil akan menimbulkan berbagai macam masalah, salah satunya adalah perilaku seks menyimpang.

Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan prilaku lesbian santri, faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya perilaku lesbian santri, dampak perilaku lesbian santri terhadap sosial antar santri..

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Data penelitian didapat dari dua subyek terteliti dan enam informan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen yang di gunakan berupa instrumen manusia, yaitu peneliti sendiri dan pedoman pngumpulan data. Untuk menjaga keabsahan data dilakukan kegiatan perpanjangan keikutsertaan peneliti dalam kehidupan pesantren., ketekunan pengamatan dan trianggulasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif.

Hasil penlitian mengungkapkan, bahwa perilaku seks menyimpang yang terjadi pada santri putri di Pondok Pesantren KHA. Wahid Hasyim hanyalah perilaku lesbian. Perilaku ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya latar belakang keluarga yang kurang harmonis dalam pengasuhan anak dan lingkungan pesantren dengan pola kehidupan yang homogen. Santri yang berperilaku seks mnyimpang tersebut hubungannya dengan santri yang lain sebenarnya tidak dikucilkan, namun mereka menutup diri untuk bergaul dengan santri yang lain.

Perilaku lesbian yang ada di pesantren ini, hanya sebatas mengerjakan kegiatan pondok selalu berdua, dan jika salah satu diantara mereka dekat dengan orang lain maka ada perasaan saling cemburu hingga terjadi pertengkaran. Disamping itu perilaku fisik yang nampak adalah membelai-belai rambut, suka tidur berdua dalam satu selimut dan mencari tempat-tempat yang jauh dari teman- teman sesama santri.