تطوير مادة علم البلاغة من خلال الأساليب البلاغية للأحاديث الأربعين النووية (بالتطبيق على طلبة شعبة اللغة العربية وأدبها بجامعة علاء الدين الإسلامية الحكومية مكاسر إندونيسيا)

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk : 1) Mengungkap gaya bahasa bayani dalam Hadis Arbain karya Imam Nawawi serta nilai estetika di balik penggunaannya, 2) Mengeksplor dan menganalisis ciri khas serta karakteristik modul Ilmu Bayan yang dikembangkan. 3) Menghasilkan buku ajar Ilmu Bayan yang dikembangkan berdasarkan telaah teks hadis Arbain Nawawi dan mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar Balagah mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Alauddin.

Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode penelitian dan pengembangan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menyingkap karakteristik dan gaya bahasa retorika dalam Hadis Arbain sementara pendekatan kualitatif dan kuantitatif secara mix digunakan untuk mengembangkan produk modul Ilmu Bayan. Teknik analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis teks-teks Hadis Arbain serta data kualitatif dalam proses pengembangan modul Ilmu Bayan. Teknik analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil uji coba produk yang berdasar pada statistik sederhana.

Adapun hasil penelitian adalah : 1) Dalam Hadis Arbain ditemukan gaya bahasa bayani yaitu gaya bahasa tasybih (majas perumpamaan), Isti’arah (metafora), Majaz Mursal (hypallage), Majaz ‘Aqly (cognitive allegory) dan kinayah (Metonimia). Gaya bahasa tersebut terdapat dalam 23 hadis. Keindahan gaya bahasa bayani Rasulullah saw. terletak pada ungkapan yang singkat, tegas, hiperbola dalam mengungkapkan makna, pilihan kata yang tepat serta personifikasi yang menyentuh hati, digambarkan dalam hal aqidah, syariah dan akhlak. Rasulullah saw sebagai guru menggunakan majaz lebih sering dibanding ungkapan langsung karena membuat ungkapan lebih tegas, jelas dan dapat dirasakan oleh para sahabat sehingga ada dorongan untuk mengikuti petunjuk Rasulullah saw, sehingga para tenaga pengajar dapat mengikuti gaya Rasulullah ini. 2) Buku ajar ini memiliki ciri khas yang belum ditemukan pada buku ajar sebelumnya yang digunakan di UIN Alauddin Makassar yaitu materi ajar yang bercirikan apresiasi retoris terhadap teks hadis Arbain tanpa meninggalkan penjelasan terhadap kaidah- kaidah Balagah. 3) Produk buku ajar Ilmu Bayan yang dikembangkan valid dari segi isi, desain dan bahasa begitupula efektif berdasarkan hasil test yang dilakukan setelah uji coba dan berpengaruh terhadap minat belajar mahasiswa.

Implikasi penelitian dapat memberi kontribusi dalam membantu mahasiswa memahami kandungan ajaran agama dengan pemahaman komprehensif dan akurat melalui teknik telaah retoris (tazawwuq balagi) dan memudahkan mahasiswa karena contohnya dari hadis Arbain yang tidak asing lagi. Juga, diharapkan produk penelitian ini dapat melengkapi buku ajar ilmu Balagah, terlebih lagi kurangnya buku ajar Balagah di Indonesia yang menekankan tazawwuq balagi terhadap teks terkhusus Hadis Rasulullah saw.

ABSTRACT

This study aims to: 1) reveal the literary language style in Al Arbaeen by Imam Nawawi and the secrets behind it, 2) explore and analyze the features and characteristics of Bayan textbook developed based on the study of AlArbaeen. The development is not only mentioning the rules of Bayan science, but also revealing its beauty and suitability with the expression itself. 3) Produce a Bayan textbook developed based on the study of AlArbaeen and reveal its influence for improving student skill to understand and implement the Hadith in their daily life.

The researcher used a qualitative descriptive research and development research method. The purpose of the qualitative descriptive research method is to reveal the rhetorical characteristics and style in Arbaeen hadith. While the purpose of development research method is to develop Bayan textbook based on Arbaeen hadith literary appreciation. The qualitative analysis was used to analyze both the qualitative data from Arbaeen Hadith and the qualitative data in Bayan textbook development process. Meanwhile, the simple statistics-based quantitative technique was used to analyze the data from the product try out.

The results of the study are: 1) Arbaeen hadith has various bayani language style such as single simile, effective simile, plural simile, imagery simile, explicit metaphor, implicit metaphor, proverbial metaphor, hypallage, cognitive allegory and metonymy. These language style can be found in 23 hadiths. The Aestethic values of the Prophetic statement lie at its brevity, affirmation and its rhetorically exaggerated description. That’s in expressing a meaning of aqeeda, sharia and morality. The Prophet preferred majaz style than the direct expression due to the condition at the time. By using the style, the expression becomes more assertive and clear. In addition, the expression has its language art which encourages and persuades the companions to follow the instructions of Rasulullah. 2) This textbook is different with the previous ones used in UIN Alauddin Makassar. It contains a tazawwuq balagi on Arbaeen hadith and its explanation on Balagah rules. 3) The study develops a Bayan textbook in which the validity of the content, design and language reaches high validity. The effectiveness of this textbook is seen from the students' answers to a given test after the try out. According to the result, the use of this textbook is considered effective.

The research is expected to contribute in facilitating the student to understand the content of the hadiths comprehensively and accurately with rhetorical study technique (tazawwuq balagi) and also facilitate the students of Arabic Language and Literature Department in studying Balagah since it employs a familiar examples taken from the Arbaeen hadith. In addition, it acts as a reference in analyzing the prophetic hadith rhetoric. The product serves as a supplementary textbook for Balagah teaching. It answers the lack of books emphasizing tazawwuq balagi on Hadith.