Kebutuhan emosional perempuan terpoligami dalam mewujudkan keharmonisan rumah tangga: Studi kasus di Kelurahan Klojen Malang

ABSTRAK

Wacana poligami di kalangan perempuan bukanlah wacana baru, namun selalu menjadi perbincangan berbagai pihak, khususnya golongan perempuan. Berbagai pandangan dan sikap pun muncul menanggapi poligami ini, ada yang jelas-jelas menentang (yang kebanyakan dilontarkan kaum ibu), dan ada pula yang menerimanya karena sesuai dengan ajaran Allah SWT, namun ada pula istri yang pasrah menerima nasibnya. Terlepas dari pro dan kontra , studi ini dilakukan dengan tujuan untuk megetahui bentuk kebutuhan emosional perempuan yang dipoligami dalam mewujudkan keharmonisan rumah tangga serta bagaimana pemenuhan kebutuhan emosional tersebut.

Teori yang digunakan untuk mengetahui bentuk kebutuhan emosional adalah teori kebutuhan emosional Willard F. Harley , jr. Sedangkan untuk memprediksi keharmonisan dalam rumah tangga menggunakan teori Rahman tentang aspek-aspek keharmonisan dalam rumah tangga.

Subyek penelitian disini adalah satu keluarga poligami dikarenakan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara , angket , observasi و dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada persamaan bentuk kebutuhan emosional yang diinginkan oleh perempuan yang dipoligami untuk mewujudkan keharmonisan rumah tangga yaitu percakapan, kejujuran dan keterbukaan , serta dukungan rumah tangga. Sedangkan keharmonisan rumah tangga perkawinan poligami dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan emosional. Dari penelitian didapat bahwa ada persamaan pada pemenuhan kebutuhan emosional ini , yang berbeda hanyalah pada tingkat kepuasan pemenuhannya pada perempuan yang dipoligami.