Tingkat empati pada remaja penyandang tuna netra: di PRSBCN Budi Mulya Malang

ABSTRAK

Empati merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memahami perasaan dan fikiran orang lain terhadap penderitaannya tanpa harus melibatkan secara nyata dalam perasaan dan fikiran orang tersebut. Artinya, situasi tersebut lebih jelas dirasakan sebagai situasi orang lain dari pada situasi sendiri. Seseorang tidak mengalami suatu peristiwa yang saat itu dialami dan dirasakan oleh orang lain, tapi diharapkan seseorang tersebut mampu untuk memahami peristiwa tersebut jika dilihat dari sudut pandang orang lairL Dengan kemampuan itu maka seorang individu dapat mengembangkan pergaulan yang positif dengan memahami keadaannya dengan keadaan orang lain. Pada remaja kemampuan untuk berempati merupakan suatu sikap yang dibutuhkan dalam pergaulannya agar dapat diterima oleh teman sebayanya. Namun, hal tersebut dapat menjadi suatu halangan bagi remaja yang mengalami kekurangan atau cacat dalam fungsi penglihatannya. Remaja yang mengalami cacat mata (tuna netra) tidak dapat melihat keadaan yang ada disekitarnya, namun mereka tetap dituntut untuk dapat mengembangkan sikap dalam berempati.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat empati pada remaja penyandang tuna netra di Panti Rehabilitasi Sosial Bina Cacat Netra (PRSBCN) "Budi Mulya” Malang.

Rancangan penelitian yang dipakai adalah rancangan penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuntitatif yang bertujuan untuk menjelaskan tingkat empati remaja penyandang tuna netra di PRSBCN *'Budi Mulya’* Malang, dengan menggunakan metode analisa data yaitu menguji tingkat empati pada remaja tuna netra di PRSBCN **Budi Mulya” Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja penyandang tuna netra yang berjumlah 32 subyek. Populasi tersebut juga merupakan sampel penelitian, jadi sampelnya berupa sampel total (sample populatif). Sedangkan teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode observasi, dokumentasi dan interviu berupa angket (quesioner). Penilaian angket tersebut menggunakan skala Liket. Pengujian validitas Hem menggunakan korelasi Product Moment, sedangkan untuk mencari reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Dan semua analisis baik validitas maupun reliabilitas menggunakan bantuan UN SPS edisi Sutrisno Hadi dan Seno Pamardiyanto, UGM, Yogyakarta, 1996.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa para remaja penyandang tuna netra memiliki tingkat empati tinggi sebanyak 25%, memiliki tingkat empati sedang sebanyak 59,38%, dan memilliki tingkat empati rendah sebanyak 15,62%. Hal ini menunjukkan bahwa remaja penyandang tuna natra di PRSBCN "Budi mulya” Malang memiliki tingkat empati sedang.