Syahansyah, Zulfan (2014) تطوير مادة النحو باستمدادها من القرآن الكريم في ضوء النظرية في كتاب سبوية (بالتطبيق على طلبة جامعة رادين راحمة الإسلامية مالانج). Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text
10740017.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan upaya pengembangan materi ajar Nahwu yang berkaitan dengan lesapan satu kata atau lebih dalam kalimat bahasa Arab, khususnya yang terdapat pada ayat-ayat Qur’an. Realita lesapan kata tersebut peneliti istilahkan dengan “Teori Taqdiriyah”. Teori ini bertujuan mengetahui makna kalimat dari kata-kata yang nampak (dlahirah), serta yang tidak nampak, atau tidak dimunculkan (muqaddarah), karena beberapa alasan tertentu. Baik karena sudah saling difahami oleh penyampai dan penerima pesan, sudah umum di kalangan Arab, serta karena keabsahan (fashahah) bahasa Arab justru dengan tidak dimunculkannya kata-kata tersebut. Data-data seputar teori Taqdiriyyah ini kemudian peneliti kemas menjadi bahan pengembangan untuk materi ajar Ilmu Nahwu di Universitas Islam Raden Rahmat Malang.
Untuk tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan teori Research and Development (R&D) Borg, W.R dan Gall, M.D. Dengan teori ini, peneliti lantas malakukan langkah-langkah, antara lain: menganalisis data yang ada, mengembangkannya menjadi bahan ajar, melakukan eksperimen, kemudian merevisi setiap kesalahan dan menambahkan hal-hal yang dianggap kurang. Tahapan-tahapan tersebut sekaligus menjadi langkah pengambilan data-data penelitian, selain dari sumber utama untuk teori Taqdiriyyah, yakni dari Kitab Sibawaih. Sumber data lain dimaksud adalah, jawaban hasil angket, hasil ujian mahasiswa, serta data hasil penilaian dari para pakar untuk buku ajar pengembangan.
Dengan menjadikan Kitab Sibawaih sebagai rujukan utama untuk data penelitian, maka kajian ini tergolong penelitian dengan perspektif Discoure Analysis (DA). Karenanya, peneliti menelaah Kitab Sibawaih secara seksama. Setelah pengumpulan dan pengolahan data-data yang dibutuhkan, peneliti menyimpulkan bahwa Teori Taqdiriyyah meliputi tiga bagian kata (kalimah), yakni: al-Ism al-Muqaddar, al-fi’il al-Muqaddar, dan al-Harf al-Muqaddar. Dari tiga pembagian ini, peneliti menambahkan pembagian baru untuk ”Jumlah ‘Arabiyyah”, yakni: al-Jumlah Salîmatu at-Tarkib dan al-Jumlah Salîmatu al-Ma’na. Teori ini lantas peneliti jadikan bahan pengembangan materi ajar berupa buku. Hal itu sekaligus menjadi nilai tambah untuk buku hasil penelitian ini. Dan dari hasil uji coba, serta penilaian para pakar, buku hasil penelitian ini layak dan terbukti efektif digunakan sebagai bahan ajar.
Selanjutnya, dari temuan dua jenis Jumlah Arabiyyah ini, peneliti menyimpulkan bahwa teori bacaan kalimat bahasa Arab tidak serta merta bisa dilihat dari kata, frase atau kalimat yang nampak saja. Akan tetapi perlu kiranya melihat faktor-faktor yang memungkinkan satu kata atau kalimat tidak dimunculkan, akan tetapi kaidah cara membacanya tetap merujuk kepada teori dasar kaidah Nahwu. Seperti halnya fa'il harus rafa', maf'ul harus nasab, atau mudaf ilaih harus jar. Dengan kata lain, menilai cara baca seseorang untuk kalimat bahasa Arab, tidak hanya bisa dilihat dari kaidah kata yang nampak, tapi bisa jadi dari kata yang tidak nampak. Dengan kenyataan seperti ini, bisa saja seseorang membaca satu kata dengan hukum bacaan nasab, meskipun secara eksplisit harus dibaca rafa'. Dari penelitian ini juga perlu ditegaskan, bahwa teori lesapan (Taqdiriyyah) sudah ada sejak abad kedua Hijriyyah, yakni di masa Sibawaih, bahkan mungkin jauh sebelum itu. Hal ini sekaligus menjadi bantahan untuk anggapan yang menyatakan bahwa teori lesapan merupakan hasil temuan pakar linguistik Barat, seperi Noam Chomsky dengan teorinya Trasformatif-Generatif.
ABSTRACT
This study was the efforts to develop teaching material in Nahwu that connected with deletion in one word or more in Arabic sentences, especially those contained in the verses of al Qur’an. The writer used the term of “theory Taqdiriyah” to explore this reality. This theory aimed to determine the explicit and implicit meaning of word, or the hidden word because of specific reasons, whether as it was understood by the deliver and the receiver message, or it was common among Arabian, or because its validity did not need the explicit words. Then, the writer took these data about theory Taqdiriyyah as an object to develop teaching material of Nahwu in Islamic University Raden Rahnat Malang.
For the objective of the study, the writer used the theory of Research and Development (R&D) Borg, W.R. and Gall. By using that theory, the writer did the steps of study, namely: analyzing data, developing data to be teaching material, doing experiment, then revising each mistake and adding the less material. These steps were as well as the steps of collecting the data of study, beside from the main source of theory Taqdiriyah, namely Sibawaih’s book, the other data source meant was the result of questioners, the score of student’s exam, and the result of the expert’s evaluating for development textbook.
By using Sibawaih’s book as the main reference to search research data, this study classified as Discourse Analysis. With the result of that, the writer have reviewed Sibawaih’s book carefully. After collecting and associating the data, the writer concluded that the theory Taqdiriyyah included three aspects, namely: al-Ism al-Muqaddar, al-fi’li al-Muqaddar, and al- Harf al-Muqaddar. From those three, the writer developed the theory Taqdiriyyah to be: al- Kalimah al-Muqaddarah, al-Murakkab al-Muqaddar, and al-Jumlah al-Muqaddarah. By undesrtanding al-Jumlah al-Muqaddarah, the writer added a new classification for Jumlah ‘Arabiyyah if it’s viewed from the theory Taqdiriyyah. It was divided into two, namely: al- Jumlah Salimatu at-Tarkib and al-Jumlah Salimatu al-Ma’na. The writer took it as the object to develop Nahwu textbook. From the result of testing and the result of the expert’s evaluating, it was acceptable and proven can be used as teaching material effectively.
Then, from the finding of two kinds of this Jumlah ‘Arabiyyah, the writer concluded that the reading theory of Arabic sentences were not can be seen from the explicit words, phrases or sentences only. But it was needed to see the possible factors of one word or sentence were hidden. But the rule to read it was still based on the basic rule of Nahwu. Such as fa’il must be rafa’, maf’ul must be nasab, or mudaf ilaihi must be jar. In other word, to evaluate someone’s reading way for Arabic sentences, not only can be seen from the rule of the explicit words, but also the implicit. From this study it was needed to clear, that this theory has been exciting since the second century of Hijriah, precisely in the Sibawaih’s age, even far before that. It means that it was not true if theory deletion was considered as western linguistic expert’s finding, such as Noam Chomsky with his theory Transformative-Generative.
Item Type: | Thesis (Doctoral) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Ainin, Mohammad and Mustofa, Gareeb Allah Baa Bikr | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Nahwu Berbasis Ayat-ayat Al-Qur'an; Teori Taqdiriyyah; Kitab Sibawaih; Nahwu Qur’any; Theory of Deletion; Sibawaih’s book. | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Arab | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 21 Mar 2017 19:37 | |||||||||
Last Modified: | 27 Dec 2017 09:34 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/5723 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |