Problematika penyesuaian sosial pada Waria: Studi kasus Waria yang tergabung dalam Ikatan Waria Malang

ABSTRAK

Penyesuaian sosial merupakan salah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan kita. Penyesuaian sosial dikatakan berhasil apabila individu dapat beradaptasi dengan baik di tengah lingkungan sekitarnya. Semua manusia haruslah mampu menyesuaikan diri diri di lingkungan sekitar dengan baik, termasuk di antaranya adalah kelompok waria yang selama ini banyak dikucilkan oleh masyarakat, baik masyarakat kecil yakni keluarga maupun masyarakat luas. Pengucilan, tidak adanya perlakuan yang adil dan diskriminasi yang kelompok waria rasakan dapat menimbulkan problem dalam berpenyesuaian sosial. Ditambah dengan adanya konflik sesama waria maupun konflik intern yang menyangkut konsep diri maupun kepribadian membuat satu problematika tersendiri bagi seorang waria. Penelitian ini mengambil topik permasalahan tentang problematika yang dialami waria dalam usahanya menyesuaikan diri di lingkungan sesama waria dan pada lingkungan sosial masyarakat sekitar serta bagaimana usaha bersosialisasi waria dengan masyarakat lingkungan sekitar dan lingkungan sesama waria. Untuk itulah tujuan penelitian ini adalah mengetahui problematika penyesuaian sosial yang dialami oleh waria baik di lingkungan sesama waria maupun di lingkungan sekitar serta untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan oleh kelompok waria dalam bersosialisasi dan mengatasi problematika yang waria hadapi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui interview tentang life history subyek penelitian, observasi yang menggunakan rater sebanyak satu orang untuk menghasilkan data yang lebih obyektif, , angket terbuka serta dokumentasi yang dilengkapi dengan peralatan tape-recorder dan kamera kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis tematik yakni proses mengkode informasi yang dapat menghasilkan daftar tema atau indicator yang kompleks di mana tema tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan fenomena dan secara maksimal dapat menginterpretasikan fenomena. Subyek penelitian sebanyak lima orang anggota Ikatan Waria Malang (IWAMA) yang mengalami problematika dalam penyesuaian sosial baik di lingkungan sesama waria dan di lingkungan sekitar serta melakukan usaha untuk mengatasi problem tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika dalam penyesuaian sosial yang waria rasakan sangat beragam. Di antaranya konflik intem yakni kebingungan akan memposisikan diri di lingkungan social, konsep diri dan kepribadian yang buruk. Selain itu terdapat konflik ekstern yang waria rasakan yakni adanya rasa canggung untuk berkumpul ke dalam organisasi bagi waria yang baru bergabung, timbulnya rasa iri dengan sesama waria, dikucilkan di keluarga serta adanya diskriminasi di lingkungan sosial baik itu masalah pekerjaan maupun tingkah laku. Beragam konflik tersebut tetap membuat para waria untuk berusaha agar dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri di lingkungannya. Untuk mengatasi masalah sesama waria seperti adanya rasa iri dan canggung saat mulai bergabung؛ para waria biasanya menggunakan bahasa prokem sehingga secara tidak langsung tercipta keakraban sesama waria, bersama-sama di daerah mangkal hanya untuk sekedar berkumpul agar tercipta kebersamaan serta mengikuti kegiatan rutin di organisasi. Untuk mengatasi problematika penysuaian sosial yang berhubungan dengan lingkungan sekitar, waria seringkali membuat kegiatan-kegiatan posistif di antaranya aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat, memberikan bantuan informasi penyuluhan tentang kesehatan kelamin, HIV/AIDS, narkoba serta memberikan kursus-kursus kecantikan gratis kepada ibu-ibu PKK.

ABSTRACT

Social adaptation is one thing that we cannot separate from our life. Social adaptation is success if one individual has a good adaptation in his social environment. All of humans must be able to adapt themselves with their environment well. One of them is the community of transsexual people that recently isolated by the most of people. Either from the smallest society or family or the society in general. Isolation, injustice and discrimination that happen to transsexual people community can emerge a problem in endeavoring social adaptation in society. Beside that, conflict that happen among transsexual people community and internal conflict that is related to self-concept and personality cause one problematic for a transsexual people. This research takes a topic of problem about problematic that are faced by transsexual people in endeavoring to adapt themselves in their own environment and also in the social environment where they live, then, how do they socialize with their social environment and also in their own community. For this reasons, the objective of this research is to know the problematic of social adaptation that happen to transsexual people either in their own community or in their social environment where the live. Besides, this research also has objective to know the efforts that they do in having socialization and what must they do to overcome problematic that they face.

This research uses qualitative approach with data collecting technique through interview about life history of research subjects, observation by using one rater to produce the more objective data. The researcher also uses open questionnaire and documentation that is accompanied by tape recorder equipment and camera. After that, she goes to the next step, that is, having an analysis by using thematic analysis, namely, the process of coding information that can result the list of themes or complex indicators where those themes can minimally describe the phenomena and maximally can interpret those phenomena. The subjects of this research are taken from five persons that are active as the member of Association of Transsexual People of Malang/Ikatan Waria Malang (IWAMA) that have problematic of social adaptation in their environment or in their own community, and also their efforts to solve their problematic.

The results and findings of this research are so various. One of them is internal conflict, that is, confusedness of positioning in social environment, self- concept, and the bad personality. Beside facing internal conflict, they also face external conflict, that is, they do not have the sense of self-confidence to be actively involved in the organization for the new member of transsexual people, having the sense jealousy among transsexual people, isolation from their families, and also discrimination that they feel in their social environment either in the form of the job or in the form of their behaviors. Those various conflicts make transsexual people endeavor more to have social adaptation in their social environment. Beside that, to overcome the problems that happens to their own communities such as jealousy and confusedness of being the new member, usually they use slang (prokem) language so that indirectly will create closeness among them. They also go to the home base just in order they can collect together in order they can create togetherness and following routine activity in organization. T overcome the problematic of social adaptation with their social environment they often carry on several positive activities such as active participation within any social activities, assisting in giving the information of elucidation about sexual health, HIV/AIDS, narcotics and drugs, and also carrying on the free course and training of beauty salon to the mothers as the member of the Family Welfare Service (PKK

مستخلص البحث

ان التكيف الاجتماعي جانب من جوانب الحياة الهامة. وكان التكيف الاجتماعي يقال ناجحا إن كان الفرد يتفاعل مع البيئة حوله يالحسنة. لذلك يتبغى لكل الإنسان أن يستطيع مناسبة نفسه مع البيئة حوله بالحسنة، وكذلك مجموعة من الخنثاء الذين كانوا لا يعترفهم المجتمع عن كونهم. مع أن لك الحالة تسبب إلى مشكلة فى التكيف الاجتماعي للخنثاء. هذا البحث موضوعه عن المشكلات التى يوجهها الخنثاء فى محاولة تكيف نفسهم فى بيئة الخنثاء نفسه وفى بيئة المجتمع حولهم ومحاولتهم فى التفاعل مع المجتمع حولهم والخنثاء نفسهم. ولذلك كان الغرض من هذا البحث لمعرفة المشكلات التى يوجهها الخنثاء فى محاولة تكيف نفسهم فى بيئة الخنثاء نفسه وفى بيئة المجتمع حولهم ومحاولتهم فى التفاعل مع المجتمع حولهم والخنثاء نفسهم.

هذا البحث يستخدم مدخلا كيفيا بطريقة جمع البيانات بوسيلة المحاورة عن تاريخ حياة المخبر، والملاحظة إلى واحد من الحنثاء لنيل البيانات القيمة، والاستبيان المفتوح ثم البيانات الوثائقية بآلاة الشريط والتصويرة ثم تحلل الباحثة تلك البيانات بتحليل رقمية، تعنى عملية فى رمزية الخبر ليصبح علامات متنوعة من أن هذا الموضع على الأقل يصف القضايا وعلى الأكثر يفسر تلك القضايا. وكان رعية البحث يتكون من خمسة أشخاص من أعضاء اتحاد الحنثاء مالانج (IWAMA) الذين يصيبون المشكلة فى التكيف الاجتماعي فى بيئة الحنثاء نفسه وفى بيئة المجتمع حولهم والمحاولة لحل تلك المشكلة.

ونتائج البحث تدل على أن المشكلة فى التكيف الاجتماعي الذي شعره الحنثاء متنوعة. ومنها نزاع داخيل، يعنى التغير والتخيير لوضع نفسهم فى المجتمع، ومفهوم النفس و السلوك السنية. ونزاع خارجي يعنى التخوف للحنثى الجديد فى اشتراك الجماعية، وظهر الحسد بينهم، والكره من الأسرة ومخالغة النغس فى المجتمع. وهذا النزاع المتنوع ما زال يجعل الحنثاء محاولة ليكونوا يستطيعون أن يكيفون أنفسهم حولهم. وأما لحل المشكلة الداخلية كمثل الحسد بينهم والتخوف، وقد يكون الحنثى يتكلم بلغة خاصة يعنى "لغة بروكيم" حيث كانوا لا يتعارفون بينهم مباشرة. لحل المشكلة عن التكيف الاجتماعي المتعلقة بالبيئة حولهم، كانوا يقومون الأنشطة الإيجابية أكثر من مرة، منها مشتركة الأنشطة فى المجتمع، وإعطاء الخبر عن صحة القبول والنوع، HTV/AIDS، المحضرات والتدريس عن الجمالية المحضرات وإعطاء التدريس عن الجمالية للأمهات مجانا.