Kajian deskriptif tentang dampak negatif pernikahan dini pada remaja di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang

ABSTRAK

Pernikahan dini merupakan suatu fenomena sosial yang semakin marak dalam kehidupan masyarakat. Layaknya sebuah pernikahan, pernikahan dini juga merupakan suatu bentuk ikatan pria dan wanita untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia. Untuk mencapai kebahagiaan ini tentu bukan menjadi hal yang mudah, karena di dalamnya diperlukan suatu kesiapan, baik fisik, psikis maupun spiritual. Pada kenyataannya Pernikahan Dini juga terjadi di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Dari data usia nikah KUA Sumberpucung ada 20 remaja yang menikah dini. Faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan itu sendiri, di antaranya adalah karena pergaulan bebas antara pria dan wanita, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, lingkungan yang kurang baik, kurangnya pendidikan seks yang benar dan minimnya pengetahuan agama juga menjadi penyebab terjerumusnya para remaja ke dalam hal-hal negatif. Kenyataan ini yang memaksa orang tua untuk segera menikahkan anaknya walaupun dia masih muda dan belum siap untuk menikah. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi pernikahan dini di desa Ngebruk yang paling dominan adalah pergaulan bebas. Karena itu pernikahan dini yang dilakukan oleh remaja ini tidak mustahil akan menimbulkan dampak negatif.

Bertolak dari permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor yang melatarbelakangi pernikahan dini pada remaja dan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun untuk menentukan subyek dan informan, peneliti menggunakan tehnik sampling dari tiga subyek penelitian dan beberapa informan. Untuk menjaga keabsahan data dilakukan perpanjangan masa penelitian, ketekunan pengamatan dan trianggulasi, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif.

Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya Pernikahan Dini pada remaja di Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang antara lain karena pergaulan bebas, suka sama suka, kurangnya perhatian dari orang tua, lingkungan yang kurang baik, dan kurangnya pendidikan seks serta minimnya pengetahuan agama, sehingga pernikahan yang dilakukan diusia remaja ini berdampak negatif di antaranya dari segi fisik, mereka belum mampu dibebani tanggung jawab dalam rumah tangga, dari segi pendidikan yang rendah berakibat sulitnya mendapat lapangan pekerjaan, dari segi ekonomi belum mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga sehingga masih bergantung kepada orang tua dan dari segi emosianal mereka belum bisa mengendalikan emosi sehinga sering terjadi pertengkaran. Hal ini sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow bahwa untuk pencapaian aktualisasi diri menuju hidup bahagia, manusia harus melalui berbagai tahap kebutuhan yang paling dasar seperti kebutuhan makan. Bila pemenuhan kebutuhan dasar terpenuhi maka dapat dilanjutkan ke jenjang berikutnya. Dari sini bila pemenuhan tingkat kebutuhan terhambat maka pencapaian aktualisasi diri juga terhambat. Terhambatnya pemenuhan kebutuhan ini berakibat gejolak dalam diri manusia. Sebagaimana pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang tidak terpenuhi berdampak gejolak dalam rumah tangga yang sering diaplikasikan dalam kemarahan karena kurang adanya kontrol emosi.