Labibah, Shofia (2016) Pengaruh inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap return saham dengan risiko sistematis (beta) sebagai variabel intervening: Studi pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bei periode 2011-2015. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14510192.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum berinvestasi adalah melihat kondisi makro ekonomi (inflasi, suku bunga, dan nilai tukar) dengan tujuan mengetahui seberapa besar risiko yang akan ditanggung atas return yang diperoleh. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh secara langsung maupun tidak langsung inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap return saham, pengaruh risiko sistematis (beta) terhadap return saham serta peran risiko sistemtis (beta) sebagai variabel intervening.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Terdapat 10 perusahaan yang telah dipilih sebagai sampel dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi menggunakan data secara bulanan. Teknik analisis data adalah path analys.
Hasil penelitian menemukan inflasi tidak berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap return saham karena data inflasi selama periode penelitian cenderung stabil mengakibatkan return yang diperoleh dari fluktuasi harga saham cenderung stabil sehingga kemungkinan kecil mendapatkan return abnormal. Secara langsung maupun tidak langsung suku bunga tidak berpengaruh terhadap return saham dikarenakan terdapat beberapa perusahaan masuk kedalam indeks LQ45 yang mana kondisi kinerja perusahaan stabil sehingga investor tidak mempertimbangkan suku bunga dan juga subsektor ini dinilai tahan terhadap krisis ekonomi. Nilai tukar berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap return saham, menguatnya nilai tukar rupiah terhadap asing akan menguntungkan bagi para investor karena risiko yang ditanggung kecil dan return yang akan diperoleh tinggi. Risiko sistematis (beta) tidak berpengaruh terhadap return saham karena investor di Indonesia cenderung bersifat risk averse. Variabel risiko sistematis (beta) dapat dijadikan sebagai variabel intervening antara nilai tukar dengan return saham.
ENGLISH:
The Factors that should be considered before investing is to look at the macro-economic conditions (inflation, interest rates, and exchange rates) in order to know how much the risk that will be borne on the return obtained. The purpose of this research is to know the effect, directly or indirectly, of inflation, interest rates, and the exchange rate to the return stock, the effect of systematic risk (beta) on stock returns and the role of systemic risk (beta) as an intervening variable.
This research was carried out on food and beverages sub-sector company listed on Indonesia Stock Exchange period 2011-2015. There are 10 companies that have been sampled by purposive sampling technique. The data were collected by using data documentation which was collected monthly. The data analysis technique is the path analysis.
The study found that inflation has no effect both directly and indirectly on the stock returns because the inflation data in the study period tend to be stable which resulted in the returns obtained from the fluctuations in the stock prices tend to be stable, so it is less likely to get abnormal returns. Directly or indirectly the interest rates has no effect on the stock returns because there are some companies are classified in index LQ45 in which the condition of company performance is stable so that investors do not consider the interest rates and this sub sector is also considered to be resistant to the economic crisis. The exchange rate have direct and indirect impact on stock returns, the strengthening of rupiah against the foreign currency will be beneficial for investors because the risk is low and the returns obtained would be high. The systematic risk (beta) has no effect on stock returns because investors in Indonesia tend to be risk averse. The Variable of systematic risk (beta) can be used as an intervening variable between the exchange rate with stock returns.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Fitriyah, Fitriyah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Inflasi; Suku Bunga, Nilai Tukar; Return Saham; dan Risiko Sistematis (Beta); Inflation; Interest Rate; Exchange Rate; Stock Return and Systematic Risk (Beta) | ||||||
Departement: | Fakultas Ekonomi > Jurusan Manajemen | ||||||
Depositing User: | Maryunani Maryunani | ||||||
Date Deposited: | 02 Mar 2017 10:48 | ||||||
Last Modified: | 02 Mar 2017 10:48 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/5711 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |