Khanan, Abdul (2004) Penerapan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) dalam Penyembuhan Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
99410307.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai adanya distorsi berat atas realitas, menarik diri dari interaksi sosial, disorganisasi dan fragmentasi persepsi, fikiran dan emosi, yang disertai dengan gangguan-gangguan skunder seperti waham dan halusinasi. Pada awal melinium ke tiga ini sudah banyak sekali usaha-usaha penyembuhan (psikoterapi) gangguan jiwa yang dilakukan oleh para pakar psikologi dari berbagai aliran. Bahkan sampai tahun 1980 saja ada lebih dari 250 pendekatan psikoterapi yang tercatat dalam Hand Book of Psychotherapy. Dalam praktiknya Mereka mendirikan pusat-pusat penyembuhan seperti, Rumah-rumah sakit jiwa atau Lembaga-lembaga pembinaan lainya. Hingga akhirnya kurang dari dua tahun terakhir ini Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang menemukan suatu tehnik terapi yang dianggap paling tepat dan efektif dalam menyembuhkan skizofrenia, yaitu “Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)”, suatu terapi yang dikembangkan oleh Ilmuwan Keperawatan Jiwa. Terapi ini telah terbukti sebagai terapi paling efektif dibandingkan terapi-terapi sebelumnya di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Bukti konkrit, bahwa pada tahun 2003 yang lalu jumlah pasien yang pulang karena sembuh rata-rata 8-9 orang per bulan, yang sebelum menggunakan TAK hanya 5-6 orang per bulan. TAK adalah manual, rekreasi, dan tehnik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman seseorang dan meningkatkan respon sosial dan harga diri. Aktifitas yang digunakan sebagai terapi di dalam kelompok yaitu, membaca puisi, seni, musik, menari, dan literatur. TAK sendiri terdiri dari: TAK Sosial, TAK Stimulasi Sensori, TAK Stimulasi Persepsi dan TAK Orientasi Realitas. TAK memiliki kerangka yang jelas mengenai proses terapinya. Yakni tahapan-tahapan dan perubahan-perubahan yang memerlukan banyak waktu dalam terapi. Karena pada dasarnya letak tujuan utama dari rangkaian psikoterapi yaitu adanya perubahan perilaku klien. Menurut Correry (1995) proses terapi meliputi; tujuan-tujuan terapi, fungsi terapis, pengalian klien dalam terapi, serta hubungan klien dengan terapis dalam terapi. Proses TAK inilah yang akan di ketahui dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini penjabaran metodologi serta langkah-langkahnya diuraikan secara aplikatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Ketiga metode ini tidak dapat dipisahkan dalam menggali data karena masing-masing memiliki kekhasan sehingga bersifat saling melengkapi.
Melalui metode di atas diperoleh hasil bahwa sebelum diterapi menggunakan Terapi Aktifitas Kelompok, klien diperiksa terlebih dahulu skizofrenia apa yang dideritanya melalui terapi medis, kemudian diidentifikasi masalahnya melalui terapi individu untuk ditentukan TAK apa yang cocok bagi klien. Baru kemudian dilakukan terapi berupa baca artikel/majalah/buku/puisi nonton acara TV musik, seni, menyanyi, menari, orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada di sekitar latihan dalam kelompok semua kegiatan sosialisasi. Proses pelaksanaan penyembuhan melalui Terapi Aktifitas Kelompok memiliki tujuan jangka pendek untuk mengatasi masalah-masalah klien yang ada pada kondisi saat itu (pada saat terapi) dan tujuan jangka panjangnya untuk mengembalikan hubungan sosial klien dengan masyarakat. Terapis berperan sebagai pemimpin kelompok, sekaligus teman dan guru klien yang selalu mengontrol, memfasilitasi, mengevaluasi dan membimbing setiap perilaku klien. Terapis bersifat terbuka terhadap penderitaan klien, la memberitahukan kepada klien dan keluarga klien serta memberikan bimbingan tentang penerimaan keluarga terhadap klien yang benar. Selama menjalani proses Terapi Aktifitas Kelompok, klien merasa senang dan memiliki harapan setelah sembuh. Hubungan antara terapis dan klien adalah hubungan dependensi, dimana klien bergantung sepenuhnya kepada terapis, klien menuruti semua perintah terapis dan terapis senantiasa melakukan kontrol dan evaluasi terhadap klien. Hasil dari hubungan terapeutik adalah klien memiliki kesadaran akan dirinya. TAK dapat menyembuhkan skizofrenia karena pelaksanaanya lebih menyenangkan dan lebih mengena karena dipraktekan langsung pada lingkungan sosial. Dengan demikian maka Terapi Aktifitas kelompok dapat direkomendasikan menjadi salah satu terapi dalam psikologi (psikoterapi) untuk menyembuhkan penderita skizofrenia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Mustofa, M. Lutfi |
Keywords: | Proses Penyembuhan; Skizofrenia; Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) |
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 25 Oct 2023 13:45 |
Last Modified: | 25 Oct 2023 13:45 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/57078 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |