Coping Behavior Al-Ghazali pada mahasiswa Psikologi semester VII UIN Malang

ABSTRAK

Permasalahan adalah sesuatu yang wajar keberadaannya dalam kehidupan setiap indinidu, karena dengan permasalahan yang ada pada dirinya, individu akan termotivasi untuk menyempurnakan segala aktivitasnya. Atau bahkan sebaliknya dengan permasalahan individu akan jatuh dan menderita gangguan kejiwaan yang mengganggu proses penyesuaiannya baik terhadap diri sendiri dan masyarakat atau lingkungan. Hal tersebut tergantung kepada bagaimana bentuk tingkahlaku penyesuaian (coping behavior) yang dimunculkan oleh individu dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan-permasalahannya. Ajaran agama Islam yang memiliki suatu paket nilai yang saling terkait satu sama lain yang telah terinternalisasikan dalam diri setiap pemelukkanya akan banyak mengajari dan menunjukkan pemeluknya dalam setiap sikap dan tingkahlakunya diantaranya adalah tingkah laku penyesuaian (coping behavior) terhadap permasalahan yang dihadapinya. Dan diantara yang banyak menginternalisasikan ajaran agama Islam adalah mahasiswa psikologi semester VII, dimana dalam setiap perkuliahannya, disamping mereka mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kejiwaan, mereka mendapatkan pula ilmu keagamaan. Al-Ghazali sebagai hujjatu al-islam telah banyak membahas sisi kejiwaan manusia terutama tentang tingkah laku penyesuaian (coping behavior) terhadap permasalahan yang terkonsep dalam konsep beliau tentang tazkiyah al-nafs yang bersumber pada karya beliau yang terkenal ihya' ulum al-diin. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan coping behavior Al-Ghazali pada mahasiswa psikologi semester VII Universitas Islam Negeri Malang sebagai individu yang telah mengerti dan memahami akan nilai-nilai ajaran agama Islam yang diajarkan Al-Ghazali yang selama ini dipelajarinya terutama yang berkaitan dengan tingkahlaku penyesuaian (coping behavior) terhadap permasalahan- permasalahannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk coping behavior Al-Ghazali pada mahasiswa psikologi semester VII Universitas Islam Negeri Malang. Dan jenis penelitian ini adalah deskriptif.

Al-Ghazali mengartikan coping behavior sebagai usaha pembinaan jiwa dan pendidikan akhlak yang bertujuan untuk membentuk keitidalan dan kebagusan akhlak serta kesehatan mental, yang dilakukan dengan menjalankan tiga komponen (kelompok aspek) dasar tazkiyah al-nafs yaitu al-ibadah (ibadah), al-adat (mu’amalat) dan akhlak (al-muhlikat dan al-munjiyat)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa psikologi semester VII angkatan tahun 2001 Universitas Islam Negeri Malang yang berjumlah 80 orang, dan karena suatu alasan yaitu ketidakhadiran subjek waktu pengisian angkat, maka subjek penelitiannya terdapat 76 orang.

Hasil penelitian yang menggunakan angket coping behavior Al-Ghazali sebagai instrumennya menunjukkan bahwa dari ke 76 subyek penelitian yang memiliki coping behavior kafah ada 4 orang (5,3%), non kafah ada 72 orang (94,7%) Dari keempat orang yang tergolong kafah, seluruhnya dapat memiliki coping behavior Al-Ghazali secara kafah dan tidak ada seorangpun (0%) yang memiliki kafah sedang dan kafah rendah. Dan kelompok aspek rub’ al-munjiyat adalah yang paling dijalankan oleh kelompok kafah, kelompok non kafah, kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

Coping behavior yang ditawarkan oleh Al-Ghazali lebih berbentuk emosional focused coping. Dimana ajaranya, Al-Ghazali lebih menekankan pada pengajaran tentang pengaturan respon emosional terhadap permasalahan, atau pengubahan dalam merasakan permasalahan. Adapun wujud coping behavior Al-Ghazali terlalu berat bagi subjek penelitian untuk melakukan dan menerapkannya yang ditunjukkan dengan sedikitnya subjek penelitian yang mampu untuk mencapai kafah. Selain itu, coping behavior yang ditawarkan oleh Al-Ghazali bertipe individualistis, dimana ajaran yang mengandung aspek-aspek pembinaan hubungan dengan diri sendiri lebih dijalankan oleh subjek penelitian daripada penjalanan terhadap aspek-aspek yang mengandung pembinaan hubungan diri dengan orang lain dan Allah.