Sakdallah, Sakdallah (2002) Kondisi Psikologis remaja yang orang tuanya bekerja di luar negeri: Studi kasus di Kecamatan Sangkapura-Bawean. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
98150093.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Terdapat dua dampak dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yaitu positif maupun negatif. Dampak positifnya antara lain berupa peningkatan kualitas hidup dan kemajuan pola pikir yang pada akhirnya mampu menghantarkan masyarakat menuju kebahagiaan. Sedangkan dampak negatifnya berupa kesengsaraan hidup sebagai akibat dari penyalahgunaan IPTEK.
Letak geografis mempunyai pengaruh bagaimana seseorang itu dapat memilih pekerjaan agar dapat menghidupi keluarganya. Misalnya daerah tandus, subur, kedekatan dengan laut dan lain sebagainya, Sebut saja, misalnya pulau Bawean yang terletak di tengah-tengah laut, yakni antara pulau Jawa dan pulau Kalimantan dengan kondisi alam yang tidak terlalu subur untuk lahan pertanian. Dengan kondisi daerah seperti itu, maka pencaharian yang dapat dilakukan masyarakat Bawean antara lain nelayan, dan berdagang, tanpa mengabaikan pertanian tadah hujan (setahun sekali). Bagi mereka yang tidak mempunyai fasilitas untuk melakukan pencaharian sebagaimana dimaksud, mereka memilih bekerja di luar negeri sebagai pilihan yang harus dilakukan, misalnya di Malaysia, Singapura, Australia, Vietnam, bahkan Saudi Arabia. Pekerjaan di luar negeri tersebut di samping dapat memenuhi kebutuhan mereka, terutama kebutuhan fisik-material, tetapi sekaligus juga berakibat pada kurangnya kebutuhan psikis- mental yakni hubungan yang berjauhan keluarga dalam hal ini anak.
Sebenarnya, dengan meninggalkan anak orang tua kurang memikirkan jiwa anak yang akan tumbuh dan berkembang menjadi remaja dan sampai pada perkembangan selanjutnya. Anak selalu membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya, lebih-lebih pada masa remaja, sebab pada saat inilah anak membutuhkan perhatian dan bimbingan dari kedua orang tuanya. Apabila orang tua tidak mempertimbangkan kondisi dan perkembangan anak tersebut, maka perkembangan jiwa mereka akan mengalami ketidakstabilan, atau bahkan kelainan jiwa. Hal demikian tidak boleh terjadi mengingat remaja adalah penerus cita-cita keluarga. Nusa, Bangsa dan Agama.
Dengan keadaan seperti yang dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Kondisi Psikologis Remaja yang Orang Tuanya Bekerja Di Luar Negeri” .Yang dimaksud kondisi psikologis remaja adalah keadaan atau kondisi jiwa yang ada pada remaja, dimana yang termasuk dalam jiwa antara lain proses berfikir, emosi, persepsi dan lain sebagainya, tetapi kemudian yang akan diteliti pada kondisi psikologis ini adalah: kebutuhan psikologis dan kesehatan mental remaja yang orang tuanya bekerja di luar negeri. Yang dimaksud kebutuhan psikologis adalah tendensi pada individu yang berorientasi pada objek, kualitas dan sosial secara wajar dan sehat. Kebutuhan berfungsi sebagai kekuatan yang mendorong seseorang untuk mencapai kepuasan.
Manusia yang terpenuhi kebutuhannya akan memiliki tingkah laku yang wajar, dan tingkah laku yang tidak wajar akan muncul antara lain karena tidak terpenuhinya kebutuhan. Sedangkan kebutuhan psikologis yang menentukan tingkah laku manusia adalah kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang dan kebutuhan harga diri. Sedangkan yang dimaksud dengan kesehatan mental remaja terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapai problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.
Berdasarkan paparan di atas, yang akan dijadikan tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kondisi psikologis remaja yang orang tuanya bekerja di luar negeri, untuk mengetahui kebutuhan psikologis apa yang paling dominan pada remaja yang orang tuanya bekerja di luar negeri, dan untuk mengetahui apakah pengganti orang tua dapat memenuhi kebutuhan psikologis remaja remaja yang orang tuanya bekerja di luar negeri.
Subjek penelitiannya adalah remaja sebanyak 5 orang, dengan ciri-ciri: ditinggal sejak dibawah 6 tahun sampai remaja (13-18) tahun, kedua orang tuanya bekerja di luar negeri (Malaysia).
Metode penelitian yang digunakan, adalah: 1). deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan kondisi psikologis remaja yang orang tuanya bekerja di luar negeri. 2) metode Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, metode observasi, dan metode tes dengan menggunakan inventori. 3) tehnik analisis datanya menggunakan komparatif yaitu mengkombinasikan antara cara berfikir deduktif dan induktif.
Setelah mengadakan penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa dari 5 subjek penelitian yang di teliti; 3 subjek kondisi psikologisnya sangat baik,1 subjek kondisi psikologisnya cukup baik, dan 1 subjek kondisi psikologisnya kurang baik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Mulyadi, Mulyadi and Kasiram, Kasiram |
Keywords: | Kondisi Psikologis; Remaja; Orang Tua |
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 18:20 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 18:20 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/57060 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |