Susanti, Dini (2002) Kontrol diri dalam perilaku Seks Pra-Nikah mahasiswa Psikologi UIIS Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
97490595.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Karena banyaknya fenomena yang muncul dizaman sekarang orang lebih memilih hidup bebas membujang dengan bergelimang dosa dengan bergonta-ganti pasangan atau pacar dari pada harus membina rumah tangga terikat dengan tanggungjawab kepada anak istri dan hidup di bawah ridloNya. Lagi pula tidak semua orang tahu khususnya yang masih remaja apa sesungguhnya arti kehidupan berkeluarga tersebut sedangkan pengetahuan tentang seks yang jelas dan benar beserta resiko dan bahaya-bahaya saja mereka tidak banyak tahu apalagi kemajuan tehnologi yang syarat akan rangsangan seksual dengan sangat mudah bisa kita dapatkan fasilitasnya sebagai alat pemuas dari dorongan seks yang muncul misalnya VCD porno, buku porno, majalah, film pomo, pornografi yang harus di tonton dan menjadi suguhan setiap hari di station televisi swasta kita. Kebiasaan seks yang semakin bebas dan tak mengenal batas bahkan sampai hamil di luar nikahpun sudah menjadi hal yang biasa di masyarakat kita, semakin mudahnya mencari tempat yang strategis dan mudah untuk berbuat mesum dan alat-alat kontrasepsi yang dijual bebas menambah peluang bagi mereka yang membutuhkan. Mereka hanya mampu dan tahu cara menyalurkan dorongan seks yang muncul dengan cara-cara pemuasaan negatif yang bersifat kesenangan atau kenikmatan sesaat tanpa memikirkan akibat-akibatnya, ataupun pengontrol dan dorongan seks yang muncul dengan cara lebih baik dan positif dalam perjalanan panjang menuju kehidupan keluarga seseorang sering kali kurang dapat mengontrol dorongan seks yang ada. Yang pada akhirnya sering kita jumpai hai yang tidak diharapkan harus terjadi sebagai akibat dari penyalahgunaan hasrat seksual misalnya: kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi, penyakit kelamin, perkosaan, depresi, pornografi, pelecehan seksual, perasaan berdosa dan masih banyak lagi lainnya. (Sarlito, 1993).
Gejala pre-marital intercause atau hubungan seks pra-nikah baik yang dialami para remaja ataupun orang dewasa tampaknya kian meningkat dan tak terkendali, ini bukan di Barat saja tapi telah merebak ke Indonesia. Jamaluddin Ancok mengatakan ini bukan hal yang sama sekali baru. Pada tatanan masyarakat tradisionalpun sudah dikenal, namun dalam tatanan masyarakat modem kecendrungannya terus mengalami peningkatan di samping karena adanya perubahan nilai dalam pandangan sebagian masyarakat banyak remaja dan orang dewasa melihat bahwa seks bukanlah sesuatu yang tertutup.
Paparan teoritik diatas yang menjadi alasan pemilihan judul dalam penelitian ini dan untuk mengkaji lebih jauh mengenai keadaan kontrol diri dan sikap individu dalam perilaku seksual pra-nikah pada remaja khususnya yang berstatus mahasiswa. Peneliti membuat rumusan masalah yang dipakai dalam penelitian ini dengan cara mencari tahu bagaimana model dan upaya yang dilakukan mahasiswa agar dapat mengontrol dirinya dun perilaku seks pra-nikah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mana prosesnya berbentuk siklus peneliti merupakan utama dalam analisis data yang dilakukan secara induktif kualitatif. Metodenya mengacu pada strategis penelitian seperti observasi partisipan, wawancara mendalam, partisipasi total didalam aktifitas mereka yang diamati di lapangan atau kerja lapangan dan sebagainya yang memungkinkan peneliti memperoleh informasi dari tangan pertama mengenai masalah yang hendak dipecahkan.
Dalam penentuan informan peneliti memilih mahasiswa psikologi semester akhir yang berasal dari berbagai daerah di UIIS Malang. Adapun jumlah responden yang diteliti berjumlah sepuluh orang yang terdiri dari lima orang laki-laki dan lima orang perempuan, peneliti bermaksud selain agar penelitian lebih mudah dan berjalan lancar karena responden adalah teman-teman peneliti sendiri yang secara tidak langsung sedikit banyak tau kesehariannya. Dengan mempertimbangkan efektifitas waktu, tenaga, juga faliditas informasi yang didapat, mampu menjawab pernyataan dalam penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam pengambilan data peneliti menggunakan dua tehnik yaitu:
1.- Tehnik wawancara yang terdiri dari wawancara terstruktur, tak terstruktur dan wawancara terarah.
2.- Tehnik observasi yang dilakukan adalah observasi nonpartisipan atau yang bersifat pasif
Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan analisis data secara induktif karena dengan pendekatan ini peneliti bertolak dari fakta atau empiris bahwa perlaku seks pra-nikah pada mahasisiwa disebabkan karena kontrol diri yang rendah atau kurang kontrol diri, untuk membangun suatu konsep dan teori bahwa kontrol diri yang baik yang di sertai dengan konsep diri yang jelas dapat menghindarkan diri kita dari perilaku seks pra-nikah. Maka dalam analisis data penelitian ini menggunakan tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Tak lupa pengadaan trigulasi untuk memeriksa kebenaran data yang telah di peroleh kepada pihak-pihak yang dapat dipercaya.
Ada beberapa saran yang diperoleh dari penelitian ini yang mungkin bermanfaat bagi pencegahan, penanggulangan atau antisipasi terhadap hubungan seks pra-nikah pada mahasiswa.
Kepada subyek
1. Diharapkan agar dapat memiliki pribadi yang kuat dan tangguh sebagai alat mengontrol diri yang didasari pada pemahaman dan kesadaran agama yang penuh untuk tidak hanyut dalam tingkah laku seks dan pengontrolan yang tidak benar.
2. Selain itu hendaknya mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan positif dan menghindari dari situasi yang dapat mendorong pada prilaku seksual.
3. Mendekatkan diri pada Allah SWT dan selalu mengingatNya
4. Mempunyai pandangan atau konsep yang jelas tentang seks dan pengontrolannya
5. Mengetahui dengan jelas akibat dari pengendalian seks yang tidak benar
6. Mempertimbangkan untuk pacaran atau tidak pacaran karena ingin menyelesaikan sekolah terlebih dulu.
7. Kalaupun punya pacar harus mejaga jarak, membatasi pertemuan dengan kesepakatan.
8. Seleksi dalam memilih teman agar tidak terpengaruh
9. Memperhatikan kontrol lingkungan dan dapat membedakannya.
Kepada orang tua sebaiknya terus melakukan kontak komunikasi sehingga dapat selalu mengetahui perkembangan anaknya. Selain itu anak sebaiknya di bekali dengan iman takwa sebagai alat kontrol diri terhadap kondisi apapun yang akan dihadapi anak. Maka yang tidak kalah pentingnya juga untuk memberikan pengetahuan tentang seks dan tehnik kontrol diri untuk menghadapi dorongan seks yang terarah dan baik secara agama maupun norma lain, tak lupa orang tua sebaiknya selalu memantau untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggal anak kita apa sudah bersih dari kebebasan hubungan seks pra-nikah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Yahya, Yahya |
Keywords: | Kontrol Diri; Perilaku Seks Pra-Nikah; Mahasiswa Psikologi UIIS Malang |
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 13:13 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 13:13 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/57047 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |