Falihah, Ety Ihda (2007) Peran Baitul Maal Wat Tamwil dalam upaya pemberdayaan usaha mikro: Studi kasus pada Koperasi BMT-MMU Kraton-Sidogiri-Pasuruan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
03220009.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Keberadaan LKM/LKMS merupakan pendekatan terbaik untuk pemberantasan kemiskinan, terutama negara-negara berkembang (Indonesia). Saat ini keseluruhan struktur ekonomi Indonesia terdiri dari 39,72 juta pengusaha yang ada, sekitar 39,71 juta atau 99,97% adalah pengusaha mikro, kecil dan menengah. Dan 98% di dominasi oleh pengusaha mikro. Hanya LKM-lah yang mampu memfasilitasinya, dengan memberikan kepada mereka modal uaha (pembiayaan produktif) untuk bekerja. Salah satu lembaga keuangan mikro syari'ah masa kini yang paling strategis dan fungsional adalah BMT (Baitul Mal wat Tamwil). BMT tergolong lebih lincah dan fleksibel, karena tak fidly regulated. Lewat BMT, masyarakat miskin dan pedagang kecil akan dilepaskan dari jeratan sistem riba (bunga) dan mengalihkannya kepada sistem ekonomi Islam dengan sistem bagi hasil. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran BMT-MMU dalam pembiayaan demi terwujudnya misi pemberdayaan usaha mikro dan faktor apa yang menjadi keunggulan dan kendala BMT dalam proses tersebut
Untuk memecahkan permasalahan diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode observasi dan interview sebagai data primer dan dokumentasi sebagai data sekunder. Sedangkan analisa data menggunakan teknik analisis kualitatif dengan metode deskriptif.
Hasil dari penelitian ini dapat paparkan bahwa keberadaan BMT memang sangat strategis, demi terangkatnya ekonomi rakyat bawah. BMT-MMU hanya menerapkan pembiayan produktif, dikarenakan secara tidak langsung masyarakat akan belajar memahami mengenai sistem ekonomi syari'ah dan mampu membedakan dengan sistem lembaga keuangan konvensional (sistem bunga). Terdapat beberapa faktor kesuksesan BMT-MMU dalam menyalurkan dananya demi terwujudnya misi pemberdayaan usaha mikro, yaitu adanya peran Ponpes Pesantren (Ponpes Sidogiri Pasuruan) dan andilnya para kiai/asatidz MMU. BMT juga membudayakan STAF (shiddiq, tabligh, amanah, dan fathonah) dalam segala aktivitasnya. Dan yang menjadi kendala BM’i'-MMU dalam menjalankan pembiayaan, yaitu: kredit macet, dan Sulitnya mencari nasabah yang produktif.
ABSTRACT
The existence of LKM/LKMS belongs to the best approach to solve poverty, especially in a developing country such as in Indonesia. In this time the overall economic structure in Indonesia consists of 39.72 million as entrepreneur, around 59.71 million or 99,97% micro entrepreneur, middle and small. And 98% is dominated by micro entrepreneur. Only LKM-LAH can fasilitate, by giving capital to work. One of the micro financial institution of present Islamic Bank which is the most functional and strategic is BMT (Baitul Mal Tamwil wat). BMT is more flexible and friskier, because they are fully regulated. ,Through BMT, poor society and small entrepreneur will be free of interest system problem and can transfer into Islamic economic system by sharing profit. Based on the problems, this research aims to know the role of BMT-MMUU in financing for the sake of the manifestation of micro effort empowerment and what factors belong to the strengths and weaknesses of BMT-MMU in the process.
To solve the problems above, the writer conducted the research by using observation and interview methods as primary data and documentation as secondary data. While the data analysis uses a qualitative approach with descriptive method.
Based on the research analysis, it was found that BMT is very strategic, for the sake of common people economic progress. BMT-MMU only implement productive finance, so that people can learn how to comprehend Islamic economic system and can differentiate with conventional bank system. There are some factors which indicate the success of BMT-MMU in distributing its fund for the sake of the manifestation of the micro effort empowerment, that is the existence of Pondok Pesantren role (Ponpes in Sidogiri Pasuruan) and the participation of all Kiai/MMU religious teachers. BMT also acculturalizes with STAFF (truth., trust, submission, and smartness) in all its activities. And the things which become serious problems for BMT-MMU in the finance are: the credit stoppage, and the difficulties in looking for the productive clients for them.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Djakfar, Muhammad |
Keywords: | LKMS; BMT; Pemberdayaan Usaha Mikro; LKMS; BMT; empowering Micro Effort |
Departement: | Fakultas Ekonomi > Jurusan Manajemen |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 18 Oct 2023 14:09 |
Last Modified: | 18 Oct 2023 14:09 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/56982 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |