Perlindungan dan pemenuhan hak Narapidana Anak dalam undang-undang nomor 11 tahun 2012 perspektif Maslahah Mursalah Imam Asy-Syathibi

ABSTRAK

Perlindungan hak dan pembinaan terhadap anak tidak boleh membedabedakan status anak dan harus diberikan kepada seluruh anak yang ada di negara Indonesia. Dalam agama Islam terdapat hadis yang secara subtantif mengatur bahwa anak yang melakukan tindak kejahatan dan belum mencapai usia baligh tidak bisa dijatuhi hukuman pidana terhadap tindakan kejahatan yang telah ia perbuat. Sementara itu dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak menjelaskan bahwa anak yang melakukan kejahatan tetap berpeluangkan diberikan hukuman. Perbedaan ketentuan yang ada dalam hadis dan dalam hukum positif inilah yang menjadikan pembahasan ini menjadi menarik, sehingga perlu dilakukannya penelitian yang lebih dalam mengenai perlindungan dan pemenuhan hak narpidana anak. Apakah ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak bertentangan dengan hadis Rasulullah SAW atau tidak, serta menghasilkan kemaslahatan atau tidak. Hal menarik lainnya adalah kasus kejahatan yang dilakukan oleh anak setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, serta sering terjadinya kendala terhadap penerapan ketentuan yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif atau legal research. Sedangkan pendekatannya, penulis menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan komparatif (comparative aproach) dan pendekatan konseptual (conceptual aproach). Pengkajian undang-undang akan fokus pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang akan dikupas menggunakan teori Maslahah al-Mursyalah Imam Asy-Syatibi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami ketentuan perlindungan dan pemenuhan hak narapidana anak dalam Undang-Undang nomor 11 tahun 2012. Untuk mengetahui ketentuan perlindungan dan pemenuhan hak ḍaruriyat narapidana anak Dalam Undang-Undang nomor 11 tahun 2012 Perspektif Maslahah Mursalah Imam Asy-Syathibi.
Terdapat dua hasil dalam penelitian ini, bahwa 1) dalam undang-undang nomor 11 tahun 2012 telah memuat perlindungan hak-hak narapidana anak khususnya hak al-Dharuriyyat al-Khams. 2) perlindungan dan pemenuhan hak dharuriyyat narapidana anak dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012, memiliki dasar hukum dan sudah sesuai dengan tujuan syara’ yakni untuk memelihara kemaslahatan dan menghindarkan dari kerusakan. Kemaslahatan yang terdapat dalam undang-undang tersebut juga tidak bertentangan dengan ketentuan syara’.

مستخلص البحث

وفقًا للقانون رقم 22 لعام 1121 بشأن نظام العدالة الجنائية للأحداث ، هناك ثلاثة أنواع من قانون ABH ، الأول هو الطفل المخالف للقانون )مرتكب الجريمة( ، والثاني هو الطفل الشاهد، و الأخير هو طفل ضحية. ويوضح العلماء في الإسلام أن كل قاعدة يجب أن تتمحور وتستند إلى خمس فوائد أساسية )ذرية الخمس( وهي: منفعة الدين ، و منفعة النفس، و منفعة العقل ، و منفعة العقل ، و منفعة المال. تركز هذه الدراسة على مراجعة حماية وإعمال حقوق الدرريات للأطفال الأسرى في القانون رقم. تم تحليل عام 1121 بالمصلحة المرسلة التي اقترحها الإمام عاصي
السياثيبي. توجد مشكلتان في هذه الدراسة: 2( ما هي أحكام حماية وإعمال حقوق الض
ر وريات للأطفال الأسرى في القانون رقم 22 لسنة 1121؟ 1) ما هي أحكام حماية وإعمال حقوق الدراريات للأطفال الأسرى في القانون رقم 22 لسنة 1121 من وجهة نظر مصلحة مرسلة ل الإمام الشاطبي؟
هناك نتيجتان في هذه الدراسة ، 2( فائدة الدين )حفظ الدين( واردة في المادة 1 الحروف )أ( و )ج( و )د(. ترد فائدة الروح )حفظ النفس( في المادة 1 الحروف f و i و j ، وكذلك في المادة 3 الحروف )أ( و )هـ(. وترد فائدة العقل )حفظ العقل( في المادة 1 حرف )هـ( والحرف )ز(. وترد فائدة الأحفاد )حفظ النسل( في المادة 3 حرف )ط( وحرف )ي(. فائدة الثروة )حفظ اللمال( واردة في المادة 12 رقم) 3. (2 الجرائم التي ي رتكبها الأطفال موجودة ومنظمة منذ عهد النبي محمد وصحبه. تم تعديل المناقشات والترتيبات واستمر تطويرها حسب المشاكل التي حدثت في ذلك الوقت. فيما يتعلق بحماية وإعمال حقوق الدراريات للأطفال الأسرى في القانون رقم 22 لسنة 1121 بشأن نظام قضاء الأحداث ، فإن له أسا ًسا قانونيا ومتوافقًا مع أهداف نظام وهي الحفاظ على المنفعة وتجنب الضرر. . الفوائد الواردة في القانون أيضا ل تتعارض مع أحكام الشرع

ABSTRACT

According to Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System, there are three types of ABH, the first is a child in conflict with the law (the perpetrator of a crime), the second is a child who is a witness, and the last is a child who is a victim. In Islam, the scholars illustrate that every rule must be centered and based on five main benefits (ḍaruriyat al-khams), namely: the benefit of religion (hifd al-din), the benefit of the soul (hifd al-nafs), the benefit of the mind (hifd al-nafs), and the benefit of the mind (hifd al-nafs). al-'aql), the benefit of offspring (hifd al-nasl) and the benefit of property (hifd al-mal). The focus of this study is to review the protection and fulfillment of the ḍaruriyat rights of child prisoners in Law no. The year 2012 was analyzed with the maslahah mursalah proposed by Imam Asy-Syathibi.
In this study there are two problem formulations: 1) How are the provisions for the protection and fulfillment of the ḍaruriyat rights of child prisoners in Law Number 11 of 2012?, 2) How are the provisions for the protection and fulfillment of the ḍaruriyat rights of child prisoners in Law Number 11 of 2012 Perspective Imam Ash-Syathibi's Mursalah?
There are two results in this study, that 1) The benefit of religion (حفظ الدين) is contained in article 2 letters (a), (c) and (d). The benefit of the soul (حفظ النفس) is contained in article 2 letters f, i and j, as well as in article 3 letters (a) and (e). The benefit of Intellect (حفظ العقل) is contained in article 2 letter (e) and letter (g). The benefit of descendants (حفظ النسل) is contained in article 3 letter (i) and letter (j). The benefit of wealth (حفظ الالمال) is contained in article 71 number 3. 2) Crimes committed by children have existed and regulated since the time of the Prophet Muhammad and his companions. The discussions and arrangements were adjusted and continued to be developed according to the problems that occurred at that time. Regarding the protection and fulfillment of the dharuriyyat rights of child prisoners in Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Prisoners' Justice System, it has a legal basis and is in accordance with the objectives of syara', namely to maintain the benefit and avoid damage. The benefits contained in the law also do not conflict with the provisions of syara'.