Hubungan antara Semangat Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Meubel Mitra Tunggal Jaya Malang

ABSTRAK

Didalam perusahaan faktor Sumber Daya Manusia memegang kunci keberhasilan suatu pencapaian yang diinginkan. Untuk itu tenaga kerja hendaklah perlu mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan serta menumbuhkan semangat kerja sehinggga dapat meningkatkan target produktivitasnya.

Secara umum untuk mencapai tujuannya dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, perusahaan mengalami berbagai masalah di bidang sumber daya manusia. Salah satunya adalah rendahnya semangat kerja karyawan. Adapun bentuk dari semangat kerja yang rendah antara lain seringnya karyawan absen, seringnya karyawan datang terlambat, mangkir dari pekerjaannya, memperpanjang ijin tanpa alasan yang jelas, serta kurang memahami tata tertib yang digariskan oleh perusahaan. Akibatnya perusahaan tidak dapat menghasilkan produksi seperti yang diharapkan, karena produktivitas tenaga kerjanya menurun.

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Meubel “Mitra Tunggal Jaya” Malang dengan metode korelasional. Penelitian ini difokuskan pada semangat kerja karyawan dan hal-hal yang terkait dengan produktivitas tenaga kerja. Data yang diperoleh adalah mengenai absensi, tingkat perputaran karyawan, data manipulasi jam kerja, data mengenai pelanggaran peraturan dan tata tertib, serta data realisasi produksi. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t, uji F, analisis detenninasi berganda, serta analisis korelasi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setnangat kerja sccara langsung berpengaruh terhadap produktivitas kerja karygwan. Hal ini terbukti dari hasil uji F sebesar 0,836 yang mana F hitung (0,836) lebih besar daripada F tabel (-4,07) dan lebih kecil daripada F tabel (4,07). Dan korelasi berganda diperoleh nilai sebesar 0,488, artinya semangat kerja berpengaruh kuat terhadap produtivitas. Dan angka positif (+ 0,488) menunjukkan bahwa hubungan antara semangat kerja dengan produktivitas searah, artinya ketika semangat ketja menurun maka produktivitas juga menurun, begitu juga sebaliknya. Hasil analisis detenninasi berganda (R2) diperoleh nilai sebesar 0,239 atau 23,9 %. Artinya semangat kerja berpenganih pada produktivitas sebesar 23,9%, sedangkan sisanya (76,1%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain (di luar faktor semangat kerja). Dan yang paling berpengaruh terhadap produktivitas adalah variabel Manipulasi Jam Kerja, hal ini terbukti dari uji t yang mendapatkan variabel Manipulasi Jam Kerja (X2) mendapatkan nilai tertinggi yaitu 0,855.