Peranan pemimpin dalam membangun disiplin kerja karyawan di Perusahaan Kopi Burung Jalak Malang

ABSTRAK

Semakin ketatnya atmosfir persaingan bisnis dewasa ini menuntut setiap perusahaan atau organisasi baik swasta, publik atau bahkan lembaga sosial kemasyarakatan pun untuk dapat mengkombinasikan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya demi capaian tujuan yang merupakan motivasi berdirinya perusahaan atau sebuah organisasi. Dan itu Lak lepas dari peranan besar seorang pemimpin. Pemimpin yang baik adalah figur yang mampu memegang peranan sentral dalam organisasi yang merupakan motor penggerak bagi bawahannya serta alat-alat dan bahan-bahan lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Perusahaan kopi burung jalak malang adalah perusahaan yang memiliki sekitar 100 orang pekerja. Sehingga hal ini memungkinkan terjadinya beragam kejadian mengenai kedisiplinan dan itu semua menuntut peranan pihak pimpinan perusahaan dalam membentuknya.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui gambaran disiplin kerja yang diterapkan dalam Perusahaan kopi Burung jalak Malang, (2) untuk mengetahui upaya pemimpin dalam membangun disiplin kerja dalam mencapai tujuan Perusahaan kopi Burung Jalak Malang. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang menggambarkan secara sistematis, faktual atau aktual mengenai fakta terhadap kelompok manusia atau peristiwa yang terjadi dimasa sekarang, dan tidak menggunakan angka-angka. Lokasi penelitian ini di perusahaan kopi Burung jalak Malang, sedangkan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan mengambil sampel sebanyak empat ketegori yaitu pimpinan perusahaan, manajer personalia, pengawas perusahaan dan representasi karyawan.

Hasil penelitian adalah (1) diperusahaan kopi Burung Jalak Malang dalam membangun disiplin kerja karyawan dengan menggunakan cara-cara kekeluargaan atau pendekatan yang persuasif, memberikan ruang gerak yang luas bagi karyawan untuk menyampaikan aspirasinya pada pimpinan, dan perusahaan memberikan hak-hak karyawan sesuai dengan prestasi mereka dengan tepat waktu. Namun untuk mengantisipasi tindakan indisipliner karyawan, perusahaan membuat peraturan peraturan yang mampu mengetahui seberapa tinggi tingkat kedisiplinan karyawan, dengan menggunakan empat indikator, yaitu; absensi, labour tum over, ketepatan waktu, dan frekwensi melakukan kesalahan dalam bekerja. (2) upaya untuk membangun disiplin kerja, pimpinan perusahaan melakukan komunikasi serta hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan dengan fungsi-fungsi pokoknya yang antara lau٦, memimpin, memotivasi, mengembangkan dan mengendalikan.