Analisis Manajemen Dana sebagai salah satu Variabel Pengendalian Likuiditas, Rentabilitas dan Solvabilitas Bank: Studi pada PT. Bank Syariah Mandiri

ABSTRAK

Dana merupakan alat operasional utama dalam kegiatan bank. Bank berfungsi menghimpun dana dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dalam kegiatan penyaluran dana timbul pertentangan kepentingan (conflict of interest) antara liquidity dan profitability. Apabila bank mempertahankan posisi likuiditas, maka bank tidak akan memakai seluruh leonable funds yang ada karena sebagian dikembalikan dalam bentuk cadangan tunai (cash reserve) sehingga rentabilitas akan berkurang. Sebaliknya jika mempertinggi rentabilitas, maka sebagian cash reserve terpakai oleh bisnis bank, sehingga posisi likuiditas akan turun. Jika masalah resiko dihubungkan dengan besarnya modal bank untuk menutupi kerugian, maka akan timbul kasus solvabilitas.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui kegiatan manajemen dana PT Bank Syariah Mandiri dalam rangka pengendalian likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas. Untuk mengetahui kegiatan manajemen dana digunakan analisis sumber dan penggunaan dana dengan melihat komposisi dana dan penggunaannya pada masing-masing pos. Sedangkan untuk mengetahui tingkat likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas digunakan perhitungan rasio keuangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi.

Berdasarkan alat analisis di atas diketahui bahwa selama tahun 2003-2005 komposisi sumber dana terbesar berasal dari dana pihak ketiga. Tingkat likuiditas bank mengalami penurunan. Berdasarkan LDR diketahui kurang optimalnya penempatan dana pada pembiayaan. Pada tahun 2003-2004 bank terlalu banyak memelihara GWM sehingga quick ratio sangat tinggi dan profitabilitas tahun 2003 rendah karena banyak dana menganggur. Selama tahun 2003-2005 tingkat rentabilitas bank meningkat. Gross Yield on Total Assets meningkat, tetapi pada tahun 2005 terjadi peningkatan beban. Berdasarkan perhitungan Return on Specific Assets, pendapatan optimal berasal dari piutang istishna, surat berharga, dan pembiayaan mudharabah. Modal bank tidak mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap tahunnya sehingga Primary Ratio menurun.