Penerapan model pembelajaran Peer Lessons untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas VIII-A di SMPN 2 Pakisaji Malang

ABSTRAK

Pada dasarnya model pembelajaran terus berkembang sesuai kebutuhan zaman. Jika metode membelajaran yang yang digunakan oleh guru hanya monoton sehingga, siswa pasif akan mengakibatkan gairah untuk belajar akan menurun yang pada akhimya akan berdampak secara langsung pada prestasi belajar siswa. Karena itu memilih dan menerapkan suatu metode adalah tindakan yang harus benar-benar dipikirkan oleh guru sebagai kewajibannya untuk memahamkan siswanya.

Peer Lessons adalah model pembelajaran yang mengutamakan belajar dari teman sehingga guru bukan satu-satunya mediator dalam belajar namun juga teman sebayanya. Selama ini ada pendapat yang menyatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Model pembelajaran ini termasuk dalam rumpun pembelajaran aktif yang berorientasi pada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran Peer Lessons untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas VIII- A SMPN 2 Pakisaji Malang.

Penelitian ini dilakukan pada siswa SMPN 2 Pakisaji Kab. Malang tepatnya pada kelas VllLA. Adapun jumlah murid kelas VII1-A adalah sebanyak 45 anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun jenis datanya adalah kualitatif dan kuantitatif. Data kualilatif berupa tanggapan dan diskrisi obyek ketika metode diterapkan, sedangkan data kuantitatif berupa prestasi belajar siswa. Adapun rangkaian kegiatan ini mencakup: (1) Perencanaan, (2) Implementasi, (3) Pengamatan, (4) Refleksi dan rangkaian tersebut dilakukan 3 kali siklus.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: model pembelajaran Peer Lessons pada mata pelajaran ekonomi dapat meningkatkan prestasi siswa khususnya di kelas VIII-A SMP 2 Pakisaji Malang. Adapun bukti-bukti secara kuantitatif adalah bahwa berdasarkan hasil tes baik secara kelompok maupun individu adalah baik. Secara kelompok semua kelompok bisa memenuhi kriteria tugas kelompok sehingga dinyatakan lulus. Secara individu pun demikian terdapat sebesar 84,44% yakni dari seluruh jumlah siswa 45 yang dinyatakan lulus sebanyak 38. Sedangkan yang gagal sebanyak 7 anak atau sebesar 15,55% skor tesnya kurang dari 55. Dengan demikian dapat dikatakan keberhasilan kelas adalah sebesar 84,44% yakni sama dengan jumlah siswa yang dinyatakan lulus.

Untuk itu disarankan agar guru lebih bisa mengembangkan variasi model pembelajam dalam setiap mata pelajaran serta dapat menerapkannya sesuai materi. Untuk itu disarankan agar guru lebih bisa mengembangkan variasi model pembelajam dalam setiap mata pelajaran serta dapat menerapkannya sesuai materi yang cocok. Demikian juga bagi siswa hendaknya bisa bekerja sama dengan guru tersebut. Jika telah dipilih salah satu metode maka lebih baik jika mereka pun berusaha mendukung. Apalagi SMPN 2 Pakisaji adalah sekolah yang masih baru barkembang. Jika kedua komponen tersebut telah benar-benar berusaha keras maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.