Analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan PT. Astra Internasional Tbk

ABSTRAK

Laporan keuangan merupakan ihtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing ditentukan oleh baik tidaknya kondisi perusahaan. Untuk dapat mengetahui kondisi perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangannya. Baik tidaknya kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh kinerja dari manajemen perusahaan yang bersangkutan, pr Astra merupakan perusahaan manufacturing yang bergerak dalam bidang otomotif, perkayuan, agrobisnis, dan tehnologi informasi. Dengan semakin banyaknya persaingan pasar ataupun merek pendatang baru Astra yang sudah lama berada di Indonesia selama lima tahun terakhir ini penjualan yang dihasilkan semakin meningkat dengan berbagai macam model produk.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja keuangan PT Astra Internasional Tbk. Variabel yang digunakan yaitu variabel Likuiditas, Aktivitas, Lcverage, Profitabilitas dan Nilai Pasar dengan menggunakan metode Time Series Analisis. Tahun yang diteliti adalah mulai tahun 2001 sampai tahun 2005.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja PT Astra Internasional Tbk jika dilihat dari lima rasio: Pertama, rasio likuiditas perusahaan dapat memenuhi hutang-hutang perusahaan selama lima tahun kecuali pada tahun 2001 sebab hutangnya lebih besar dari aktiva yang dimiliki yaitu sebesar 82% perusahaan dibiayai oleh hutang yang bisa dilihat dari debt rasio. Kedua, rasio lcverage menunjukkan nilai DR perusahaan untuk tiap tahunnya selalu mengalami penurunan begitu juga dengan DERnya, sehingga TIE juga menurun. Ketiga, rasio aktivitas menunjukkan modal mengalami perbaikan, hal tersebut menunjukkan pemanfaatan asset yang dimiliki juga semakin baik dalam menghasilkan penjualan. Akan tetapi untuk periode penagihan hutang semakin meningkat, hal tersebut akan berakibat pada protit perusahaan. Keempat, rasio profitabilitas memmjukkan nilai GPM, NPM, ROE pada dua tahun terakhir (2004 dan 2005) mengalami penurunan, yang disebabkan oleh kebijakan piutang yang semakin tidak efektif untuk dua tahun terakhir tersebut. Kelima yaitu rasio nilai pasar, pada rasio ini nilai bukunya untuk setiap tahun juga mengalami penurunan.